Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perpisahan, Khayalan......

22 Desember 2021   08:21 Diperbarui: 22 Desember 2021   08:33 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Perpisahan Khayalan

Perpisahan khayalan terjadi ketika kita sadar bahwa kita semua terhubungkan oleh satu medan energi yang satu dan sama. Tanpa sadar sesungguhnya saat kita katakan belum terpisah sebenarnya juga tidak tepat. Apakah ketika kita hidup bersama juga tidak terpisah?

Secara fisik kita juga tidak pernah bersatu. Yang kita anggap kita hidup tidak terpisah juga berasal dari pikiran kita. Walaupun hidup berdampingan, namun sejatinya anggapan tidak terpisah juga pikiran. Anggapan...

Dan ketika secara fisik kita adanya perbedaan jarak; Itu pun karena tidak terlihat oleh mata. Dan kita merasa terpisahkan. Semuanya karena anggapan yang diciptakan oleh pikiran kita sendiri.

Penderitaan

Penderitaan terjadi karena adanya perasaan perpisahan khayalan. Ketika kita berkeinginan mencari Tuhan, kita anggap bahwa Tuhan belum ketemu. Bila kita renungkan; 'Kapankah kita kehilangan Tuhan sehingga seakan ada kewajiban untuk menemukan?'

Dalam ketidaktahuan tersebut, kita mencari dan merengek di tengah malam ingin bertemu Tuhan. Kita lupa bahwa bila kita terpisahkan dari Tuhan Yang Maha Hidup, kita tidak akan eksis di bumi ini. Kita tidak sadar bahwa kita semua hidup dalam satu medan energi Agung. Ketidaksadaran ini membuat kita merasa berbeda dengan yang lain.

Berbeda pendapat pun kita anggap keterpisahan. Benarkah kita bisa berpisah bila yang kita katakan bersatu pun sesungguhnya juga berasal dari pikiran?

Penderitaan terjadi karena keinginan untuk merasakan kenyamanan indrawi tidak terpenuhi. Tidak tercapainya keinginan juga mengakibatkan penderitaan. Bukan kah keinginan juga dari pikiran? Kita merasa bila tidak mendapatkan keinguinan kita dunia berhenti berputar. Kenyataannya? Dunia tetap berjalan; kehidupan tetpat berjalan normal.

Kepentingan Umum

Kepentingan umum juga kepentingan diri sendiri. Karena kita merupakan bagian dari umum. Kita sering berdoa dengan anggapan salah. Kebaikan umum dapat dipastikan kebaikan bagi kita juga. Oleh karena itu, berbuatlah kebaikan bagi umum, maka kita akan merasakan menfaatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun