Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bila Ingin Damai, Jauhkan Hoaks

8 Oktober 2020   07:25 Diperbarui: 8 Oktober 2020   07:41 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anand Asharm Foundation

Hoaks

Hoaks adalah segala sesuatu yang tidak benar namun sangat disukai oleh masyarakat. Buktinya amat mudah terlihat. Banyak orang suka membaca hal-hal yang sesungguhnya tidak bermanfaat bagi perkembangan kesadaran dalam dirinya. Kebanyakan orang sesungguhnya belum menyadari bahwa begitu besar pusaran ketidakbenaran di dunia ini.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa berita atau hal yang tidak benar seperti ini amat menarik perhatian untuk dibaca, disukai, dan memberikan komentar atau bisa disebutkan sebagai sifat reaktif dari manusia?

Penyebab kelahiran

Mau tidak mau suka tilak suka kita harus memahami penyebab kelahiran manusia. Boleh saja kita tidak percaya pada hukum kelahiran kembali, tetapi kita tidak mungkin tilak percaya pada hukum sebab akibat. Hukum alam ini merupakan hukum yang tak terbantahkan. Siapa yang bisa menafikan bahwa selalu ada saudara kembar dari panas? Dingin adalah saudara kembarnya. Bagaikan mata uang, satu sisi panas sisi lain pasti dingin.

Mereka yang suka terhadap berita hoaks, dapat dipastikan bahwa dalam dirinya ada sifat yang sama atau sejenis. Tanpa ada yang sejenis dalam diri kita, tilak akan tertarik akan yang tidak benar. Dengan kata lain, berita yang tidal benar hanyalah trigger atau pemicu yang sudah ada dalam dirinya. Manusia lahir kembali untuk mewujudkan Kemanusiaandalam dirinya.

Ini yang harus kita waspadai. Para leluhur di wilayah Nusantara telah mewariskan berbagai kitab. Dalam kitab warisan leluhur kita banyak diulas akan hal ini. Silakan baca Dvipantara Dharma Sastra by Anand Krishna. Dan lain-lain buku sejenis yang mengingatkan akan tujuan keberadaan kita di bumi ini.

Kedamaian

Begitu banyak manusia bila ditanyakan tentang keinginan agar bumi ini damai, namun sesungguhnya kebanyakan manusia tidak menyadari bahwa adanya kedamaian di dunia ini merupakan suatu kemustahilan. Ya tidak akan bakal terwujud. Hanya satu syarat yang bisa menjadikan bumi ini damai; setiap manusia bisa mewujudkan kedamaian dalam diri sendiri. Gampang-gampang susah.

Kejahatan di luar tidak akan terjadi bila tidak ada bibit kejahatan dalam diri kita. Sesungguhnya kita lah penyebab datangnya kejahatan. Pamer sesuatu yang tida dimiliki oleh orang lain. Keinginan untuk lebih baik dari orang lain menjadi pemicu kehadiran penderitaan.

Keinginan untuk memberikan komentar, like, atau pun menyebarluaskan berita hoaks memicu kericuhan yang berarti kedamaian di bumi ini tidak bakal  terwujud. Lakukan ketiga hal ini bila ingin ada kedamaian dalam diri:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun