Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Tim Sembilan: Perang Dimulai?

2 Januari 2015   23:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:56 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menpora Imam Nahrawi.

Foto : Republika/Tahta Aidilla

Dari awal sebenarnya Tim Sembilan yang digulirkan Menpora terkesan sudah menjaga jarak dengan PSSI. Komunikasi antara PSSI dan Kemenpora seolah tidak berjalan dengan baik sehingga terjadilah perang mulut di media online maupun media cetak antara para Petinggi PSSI dan Kemenpora. Polemik pembentukan Tim Sembilan tersebut terus bergulir sampai akhirnya hari ini 2 Januari 2015 Susunan Tim Sembilan diumumkan oleh Kemenpora. Tim Sembilan bentukkan pemerintah itu selain diisi oleh Oegroseno Mantan Wakapolri, adalah sosiolog Imam Prasojo, pengamat olahraga Budiato Sambazy, mantan pemain sepak bola Ricky Yakobi, Deputi V Kemenpora Gatot S Dewa Broto. Selain itu, akademisi dari Universitas Negeri Surabaya Nurhasan, mantan Duta Besar Indonesia di Swiss Joko Susilo, mantan Ketua PPATK Yunus Husen dan mantan Direktur Pencegahan KPK Eko Tjitadi. Personil yang masuk tidak diragukan lagi komitmennya terhadap bidang-bidang yang mereka tekuni selama ini. Khusus adanya unsur Kepolisian merupakan jalan masuk agar kasus-kasus yang berbau suap seperti sepakbola gajah baru-baru ini bisa diselesaikan sebagai kasus yang masuk ke ranah pidana. Terbentuknya Tim Sembilan sekaligus tugas yang harus diemban oleh mereka sudah dituangkan dalam Surat Keputusan Menpora. Kita sudah tahu ruang lingkup tugas-tugas mereka seperti banyak diberitakan oleh media baik online maupun media cetak. Kita juga sudah tahu target Tim ini diberikan waktu selama tiga bulan. Jika melihat uraian tugas mereka isinya sangat nyata untuk membangun sepakbola Indonesia menjadi lebih baik. Coba perhatikan tugas yang diemban Tim Sembilan : 1. Standarisasi kompetensi dan pengelolaan organisasi persepakbolaan dan kompetisi sepak bola nasional.

2. Kualitas pengembangan sepakbola nasional, termasuk pembinaan usia dini.

3. Grand design rencana pengembangan persepakbolaan nasional.

4. Tugas lainnya yang menjadi kewenangan pemerintah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

Hebat dan keren program-program tersebut. Menporapun memastikan hasil yang nanti didapatkan oleh Tim Sembilan harus mengikat bukan hanya sekedar Rekomendasi untuk PSSI.

Ada satu hal yang saat ini menjadi pertanyaan apakah Tim Sembilan dan PSSI mau duduk bersama untuk membicarakan kemajuan sepakbola Nasional ke depan?. Melihat perkembangan selama ini antara Kemenpora dan PSSI yang miskin komunikasi maka untuk duduk bersama akan menjadi hal yang sangat sulit. Menpora sendiri selalu terkesan menjaga jarak dengan PSSI. Bahkan kabar terakhir Menpora tidak akan menghadiri Undangan PSSI saat Kongres Tahunan 4 Januari 2015 di Hotel Borobudur. Beliau hanya akan menugaskan salah satu Deputinya untuk menghadiri acara Kongres tersebut.

Komunikasi ini semakin terputus setelah diketahui dalam Tim Sembilan tidak ada wakil dari PSSI walaupun menurut anggota Komite Eksekutif PSSI Djamal Aziz, itu hak Menpora. Seperti dikemukakannya kepada salah satu media.

"Ya, nggak apa-apa. Bagus. Artinya pemerintah sudah peduli," ujar Djamal. "PSSI itu sudah bekerja sesuai statuta, tapi kalau Tim Sembilan ini menyampaikan kalau tugasnya untuk mengevaluasi PSSI, ya silakan saja. Monggo-monggo saja. Kita bisa duduk bareng kok."

Tentang figur-figur yang telah ditunjuk Menpora sebagai Tim Sembilan, Djamal juga memberi tanggapan.

"Bagus. Tapi bukan maksudnya setuju. Kita lihat saja, mereka mau apa. Targetnya apa Mereka butuh apa untuk evaluasi, akan kita berikan. Nanti sore kita undang Menpora untuk datang ke acara kantor baru PSSI. Apa dia mau datang? Kita tunggu saja. Kalau dia datang, pasti dia akan memberitahu kita, ini lho Tim Sembilan, tugasnya ini-ini lho," imbuhnya.

Aneh memang kalau kesan selama ini tidak ada komunikasi diantara mereka. Jika ini dibiarkan terus berlangsung maka akan menjadikan kendala yang serius bagi Tim Sembilan untuk bekerja. Menpora sebaiknya mulai merangkul PSSI dan jangan memposisikan berhadap-hadapan dengan mereka.  Selama ini komentar-komentar Menpora selalu melalui media bukankah sebaiknya langsung saja dikomunikasikan dengan PSSI.

Bagaimanapun juga semua penggemar sepakbola Nasional sangat berharap dengan Tim Sembilan ini untuk dapat melakukan terobosan agar tatakelola sepakbola Nasional menjadi lebih baik. Selamat bekerja Tim Sembilan.

Bandung 2 Januari 2015.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun