Tentang sampah, selalu menjadi masalah klasik yang selalu hadir di sekitar kita. Rasanya tidak ada satu haripun pembicaraan bagi para pencinta lingkungan yang sepi dari berita sampah.Â
Banyak sudah diskusi dan perdebatan dilakukan. Begitu juga banyak sudah regulasi dilahirkan baik oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah sebagai instrumen penanganan sampah.Â
Namun semuanya hanya menghasilkan kumpulan kertas kerja yang tetap saja tidak banyak manfaatnya bagi masyarakat.Butuh kerja sama antara pemangku kepentingan dan masyarakat untuk mendapatkan solusi cerdas menangani sampah.Â
Menyimak berdasarkan sebuah sumber data dari situs Citarumharum.jabarprov.go.id (22/4/25), menyebutkan bahwa Kota Bandung tercatat menghasilkan 1.600 ton sampah per hari.Â
Ini adalah sebuah angka yang harus dicarikan solusinya karena penampungan terakhir kapasitasnya terbatas.Â
Melihat besarnya angka tersebut, saat ini Pemkot Bandung berupaya untuk mengurangi beban sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.Â
Salah satu caranya dengan menyelesaikan masalah tersebut secara holistik sehingga mengurangi beban TPA, misalnya melalui program Kawasan Bebas Sampah (KBS).Â
Program KBS yang sudah dicapai menunjukkan bahwa dari total 1.597 RW di Kota Bandung, Kawasan Bebas Sampah (KBS) baru terlaksana sebanyak 414 RW.Â
Sementara itu sejauh ini Pemkot Bandung menargetkan jumlah sebanyak 750 menjalankan KBS pada akhir 2025. Semua kegiatan program KBS melibatkan dari kegiatan kader-kader PKK setempat sehingga penanganan sampah sudah dimulai dari level keluarga.Â
Bagaimana dengan kondisi sampah di Kabupaten Bandung dengan jumlah penduduk sebanyak 3,72 juta jiwa ini? Sampah yang dihasilkan mencapai angka sebesar 1.300 ton per hari.Â