Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tahun Baru

31 Desember 2022   09:06 Diperbarui: 31 Desember 2022   11:21 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by Pixabay

Tahun Baru hadir setelah melewati hari-hari di belakang, menyimpan segala kenangan. Menjadi refleksi masa lalu yang membelenggu penuh haru biru. 

Tahun Baru akan selalu datang ketika kita telah melewati hidup lama. Tapi Tahun Baru tidak selalu hidup baru karena masih menyisakan masalah lama yang belum usai. 

Tahun Baru hadir ketika dosa-dosa semakin menumpuk berserakan di beranda ruangan rongga hati. 

Mana mungkin berpesta merayakannya dengan gempita kembang api. Menghamburkan uang hanya untuk mendholimi mereka yang hidup miskin tidak tercukupi. Mereka yang hanya mampu mengais rizki dari sisa-sisa makanan terbuang. 

Tahun Baru adalah kebaruan jiwa menjadi lebih bersih walaupun mustahil menjadi suci. Karena kesucian hanya milik Yang Maha Suci. 

Tahun Baru sejatinya adalah restorasi dosa masa lalu. Tahun Baru saatnya transformasi menuju kebaikan dalam kehidupan. 

Tahun Baru saatnya memanjatkan doa ampunan dan mewujudkan harapan untuk dibawa pulang menuju RumahNya. 

Tahun Baru, tidak ada yang berubah, aku tetap selalu menuhankanNya sepanjang hayat. 

Sindang Palay 31 Desember 2022. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun