Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dinding Terjal Spiritual

12 November 2022   16:21 Diperbarui: 13 November 2022   15:49 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by Pixabay

Dinding Gerejamu itu terlalu tinggi dan terjal. Dinding spiritual yang membelenggumu. Ingat Sayang, kamu tidak salah. Akulah yang salah kenapa selalu menganggapmu istimewa. 

Kamu tidak pernah salah. Akulah yang salah, kenapa selalu terpesona pada senyum lembutmu dan pesona pandanganmu. Terpukau pada ramah tutur katamu. 

Betapa kulihat ketulusan cintamu dari tatapan tulus dengan pandangan jernih. Aku melihat di wajahmu sangat jelas ada ketegasan keyakinanmu dan kekuatan taatmu. Juga kedalaman imanmu. 

Dan sepasang matamu yang teduh itu adalah kedamaian bagi hatiku yang gersang. Sepasang mata indah yang banyak bercerita tentang cinta. 

Namun Dinding Gerejamu itu terlalu tinggi dan terjal. Dinding spiritual yang mebelenggumu. Taman Gereja Katedral Santo Petrus itu adalah saksi bisu saat aku hanya mampu memandang Dinding Gerejamu terlalu tinggi dan terjal yang harus kudaki. 

Padahal di sana ada cintamu. Tolong beritahu aku, bagaimana cara aku menggapainya. Aku tak berdaya. Hanya berharap cintamu jatuh dalam pelukanku. 

@hensa. 

Sindang Palay 12 November 2022. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun