Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak Buku Sejarah Bersampul Merah

9 November 2022   16:10 Diperbarui: 9 November 2022   16:12 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jejak Buku Sejarah bersampul Merah itu, selalu terpatri di dalam hati. Di mana surat cinta pertamaku terselip di situ. 

Aku suka warna merah, begitu katamu ketika aku memberikan sampul berwarna merah Buku Sejarahmu. 

Merah itu penuh semangat. Menyala penuh rasa optimis. Membakar keputus asaan.  Itu kataku padamu dan kamu hanya melempar senyum manismu dari bibir merahmu. 

Merah itu kegairahan yang membara. Total tanpa kendala membunuh dosa dan kemunafikan. Menghancurkan angkara murka. Itu katamu padaku sambil memandangku dengan mata tajammu. 

Merah itu keramahan, senyum dan tawa. Merah itu ceria dan bahagia. Juga segala asa dan cita yang tertunda menjadi nyata. Segala mimpi yang tergenggam. Katamu lembut sambil memegang kedua tanganku dengan erat. 

Merah itu adalah kamu dan aku. Merah itu adalah kita. Merah itu adalah, 

Jejak Buku Sejarah bersampul Merah itu. Ada surat cinta pertamaku di sana yang tidak pernah terbalaskan hingga kini. Karena kamu telah pergi menemui Takdirmu. Damai di SisiNya.  

Sindang Palay 9 November 2022.

@hensa. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun