Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Menapak Jejak Perjuangan Mengharukan Jonatan Christie Meraih Piala Thomas

28 Oktober 2021   00:45 Diperbarui: 28 Oktober 2021   11:25 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ginting mengangkat Piala Thomas yang sudah ditunggu selama 19 tahun (Foto BWFbadminton.com)

Semua sudah tahu bahwa Piala Thomas yang sudah lama ditunggu-tunggu untuk pulang ke Bumi Pertiwi akhirnya terwujud. Tim Merah Putih berhasil memboyongnya. 

Selama 19 tahun Indonesia harus menunggu kehadiran kembali trofi lambang bergengsi kejuaraan bulutangkis beregu putra. Terakhir Indonesia meraih Piala Thomas tahun 2002. 

Dalam final yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/21), Indonesia berhasil menumbangkan juara bertahan China dengan skor 3-0. 

BACA ARTIKEL LAIN : Piala Thomas, Lupakan Denmark Hadapi China dan Jonatan Membuktikan Diri. 

Tunggal putra pertama Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting berhasil meraih poin pertama dengan mengalahkan tunggal China, Lu Ghuang Zu dengan rubber games, 18-21, 21-16 dan 21-14.

Ganda putra, Fajar Alfian dan Rian Ardianto menang atas ganda China, He Ji Ting dan Zhou Hao Dong dua gim langsung 21-12 dan 21-19. 

Indonesia unggul 2-0 atas tim China. Artinya hanya tinggal satu angka lagi untuk merebut 3-0 melalui tunggal kedua, Jonatan Christie.

Jojo demikian panggilan akrabnya, bertugas menyelesaikan partai ketiga sekaligus mengamankan kemenangan 3-0. Tugas yang tidak ringan baginya mengingat dalam beberapa penampilannya sempat mengalami penurunan performa.

Jonatan Christie telah kehilangan satu-satunya partai tunggal ketika menghadapi Kanada di Piala Sudirman, kalah dari Brian Yang.

Begitu pula di fase grup Piala Thomas menghadapi Thailand. Dia sekali lagi jatuh dalam partai tunggal, tanpa banyak perlawanan saat berhadapan melawan Kunlavut Vitidsarn.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun