Bisa dipahami kesulitan yang dihadapi oleh pelatih Pochettino untuk memilih pemain-pemain bintang yang cocok dengan strategi permainannya.Â
Jadi wajar sebenarnya seorang Messi pun bisa saja digantikan pemain lain. Pochettino melihat pergerakkan Messi selalu dikawal ketat lawan. Maka diperlukan solusi cerdas agar lawan melonggarkan kawalan dengan mengganti pemain yang bersangkutan.Â
Hal itu terbukti ada ruang karena bek Lyon mulai melonggarkan penjagaan areanya, Mbappe pun memiliki kesempatan memberikan umpan kepada Icardi untuk mencetak gol kemenangan. Â Â
Peristiwa yang sama jauh sebelumnya, Lionel Messi juga pernah menolak diganti. Terjadi saat Messi masih berseragam Barcelona. Ketika itu Blaugrana masih dilatih oleh Luis Enrique pada tahun 2014.Â
Pada laga melawan Eibar, ketika itu Messi mencetak satu gol yang mengantarkan Barcelona menang telak 3-0 di ajang La Liga Spanyol. Â
Ketika Messi mencetak gol penutup Barcelona pada menit ke-74 hanya berselang tiga menit kemudian, Enrique ingin mengganti Messi untuk memberinya waktu istirahat tetapi kapten timnas Argentina itu menolaknya. Â
Penolakan tersebut ditunjukkan Messi lewat isyarat tangannya. Pemain kelahiran Rosario itu rupanya masih tetap ingin bermain pada sisa waktu yang ada. Â Padahal Enrique menggantinya untuk kepentingan kebugaran Messi.
Apa boleh buat Enrique hanya bisa mengangkat kedua tangannya. Heran dengan keputusan Messi yang menolak instruksinya untuk diganti. Â
Enrique akhirnya memutuskan untuk mengganti pemain lain yaitu menarik keluar Neymar. Pemain asal Brasil itu digantikan oleh Munir El Haddadi pada menit ke-77.Â
Sama halnya seperti Messi, ego seorang Mega Bintang juga pernah dipertontonkan oleh Cristiano Ronaldo ketika dirinya sudah bermain bersama Si Nyonya Tua Juventus. Â
Dalam dua laga terakhir Juventus, Ronaldo mengalami dua pergantian oleh pemain lain. Saat itu pelatih Juventus adalah Maurizio Sarri. Pada kesempatan pergantian itulah yang membuat Ronaldo marah seakan tidak menerima perlakuan pelatih.Â