Akhirnya mereka harus bertemu unggulan pertama Olimpiade 2020 ini yaitu Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Walaupun secara head to head ganda kita kalah dari China namun dalam dua pertemuan terakhir di Denmark terbuka dan PrancisTerbuka, Praveen/Melati menanga atas Zheng Siwei/Huang Yaqiong.Â
Permainan Praveen/Melati selama dibabak grup terlihat belum maksimal. Pada laga pertama mereka bermain tidak stabil sehingga harus kehilangan satu game dari pasangan Australia. Mereka menang 20-22, 21-17 dan 21-13 atas Simon Wing Hang Leung/Gronya Sommerville.Â
Pada laga kedua, mereka baru memperlihatkan permainan yang mengesankan ketika mengalahkan ganda Denmark. Mathias Christiansen/Alexandra Boje dikalahkan dengan dua game langsung, 24-22 dan 21-19.Â
Kembali Praveen/Melati bermain sangat mengecewakan dalam laga mereka melawan pasangan Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino. Mereka kalah dengan dua game, 13-21 dan 10-21.Â
Grafik permainan mereka yang turun naik selama dibabak grup mungkin karena laga berlangsung selama tiga hari berturut-turut harus dijalani oleh Praveen/Melati.Â
Bisa saja pada laga terakhir babak grup ketika bertemu Yuta Watanabe/Arisa Higashino, sengaja melepasnya agar bisa bermain maksimal pada laga perempat final siapapun lawan mereka.Â
Dalam ajang seperti Olimpiade, semua lawan adalah pasangan terbaik dari negara-negara terpilih. Sehingga bagi Praveen/Melati tidak menjadi masalah bertemu lawan siapapun dan dari negara manapun.Â
Rekor pertemuan mereka ketika berhadapan dengan Zheng Siwei/Huang Yaqiong adalah dari 9 pertemuan, pasangan asal China tersebut masih unggul 7-2.Â
Tiga pertemuan mereka adalah pada Oktber - Desember 2019 lalu sebelum pandemi melanda dunia pada Maret 2020 sehingga turnamen bulutangkis terhenti sepanjang tahun 2020.Â
Praveen/Melati meraih kemenangan babak perempat final diajang Danisa Open pada 18 Oktober 2019 dengan tiga game, 18-21, 21-16 dan 22-20. Pada 27 Oktober 2019 di final French Open, kembali mereka menang atas Zheng Siwei/Huang Yaqiong dengan tiga games, 22-24, 21-16 dan 21-12.Â