Di depan mereka memiliki Harry Kane dan penyerang bayangan Mason Mount dengan duet sayap Raheem Sterling dan Bukayo Saka atau Jadon Sancho dan Marcus Rashford.
Di tengah mereka juga memiliki duet pivot yang tangguh, dua gelandang Declan Rice dan Kalvin Phillips yang punya kekuatan fisik yang baik.
Azzurri melewati Spanyol di semi final melalui adu penalty. Dalam laga itu Spanyol memberi Italia pelajaran penting tentang bagaimana cara mereka bertahan.
Satu ironi bagaimana tim yang sangat akrab dengan catenaccio ini hampir saja melupakan cara-cara klasik tersebut diterapkan. Saat itu menjadi masalah terbesar di semi final karena Spanyol bermain tanpa menggunakan penyerang tengah.
Hal ini yang harus diperhatikan sebagai poin referensi untuk pertahanan Azzurri, karena Inggris berbeda dengan Spanyol. Mereka memiliki Kane sebagai sosok yang sangat jelas di depan. Jangan sampai kembali terjebak.
Rice dan Phillips, mereka selalu berhasil membawa keseimbangan bagi timnya. Namun mereka terlihat sangat sedikit melakukan operan vertical.
Ada satu opsi yang bisa diterapkan Italia dimana titik lemah bagi Inggris yang sangat kentara terlihat. Jika pertahanan mereka ditekan saat membangun serangan dari belakang, mereka kerap melakukan blunder fatal, tidak sebaik Spanyol dalam menghindari pressing.
Trio Jorginho, Barella dan Verrati menjadi kunic penting dalam menjaga keseimbangan lini tengah Italia. Sementara trio penyerang mereka, Chiesa, Immobile dan Insigne harus lebih sabar menunggu saat tepat menembus area penalty dan berhadapan dengan Jordan Pickford, kiper tangguh Everton.Â
"Italia sepenuhnya layak berada di Final karena mereka membuktikan diri sebagai tim yang lebih komplet daripada lawan mana pun yang mereka hadapi, mampu menghadapi berbagai situasi berbeda, baik dengan maupun tanpa bola," kata Antonio Conte seperti dilansir Football Italy (9/7/21).Â
Pernyataan Conte bukan sekedar dukungan kepada tim Azzurri namun dia tahu benar kualitas skuad yang saat ini diasuh oleh Roberto Mancini ini.Â
Dari situs UEFA.com (9/7/21), Paolo Menicucci, seorang repoter dari Italia melihat langsung skuad Azzurri tampaknya bermain tanpa tekanan. Bahkan ketika pertandingan berlanjut ke adu penalti, ada banyak senyum dan tawa, sesuatu yang biasa dilihat saat menonton mereka berlatih di Coverciano.