Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sebuah Keputusan

1 Juli 2021   18:18 Diperbarui: 1 Juli 2021   18:20 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Hensa (Dok. Pribadi)

"Iya Bu Anindia yang membawa kabar dan salah satu pabrik yang mendapatkan peringkat hijau adalah pabrik GM Prasaja." Kata Budi melanjutkan keterangannya.

Sebenarnya Prasaja tidak begitu tertarik dengan berita peringkat pabrik untuk lingkungan. Dia lebih tertarik dengan sebuah nama yang disebut tadi, Anindia.

Prasaja tidak heran, Anindia Nilajuwita sebagai orang pusat di kementerian yang membidangi lingkungan hidup cukup dikenal oleh direksi perusahaannya.

Jika hasil yang tadi dikatakan oleh Direktur Produksi itu peringkat hijau dalam program pengelolaan lingkungan, maka itu adalah kabar yang menggembirakan.

Artinya selama ini segala upaya menggerakkan potensi sumber daya sudah membuahkan hasil yang sangat membanggakan.

Tinggal nanti mempertahankan prestasi menjadi upaya yang harus dilakukan sebaik mungkin. Biasanya mempertahankan prestasi memiliki tantangan lebih berat. 

Paling tidak saat ini Prasaja sudah bisa menanggalkan satu masalah yang tengah dihadapinya yaitu masalah lingkungan.

Mendengar nama Anindia bagi Prasaja kembali harus tergoda dengan masa lalunya. Bagaimanapun Anindia adalah wanita yang begitu banyak hadir dalam hatinya di masa lalunya.

Pernah mendengar kabar dari adiknya, Utami, yang juga sahabat dekat Anindia ketika mereka SMA dulu, bahwa Anindia ternyata masih sendiri.

Artinya dulu dia tidak jadi menikah dengan Roby. Kini usian Anindia masih 30 tahun sama seperti adik bungsu Prasaja.

"Ah masih mungkin mengandung seorang bayi," gumam pelan Prasaja tanpa sadar. Dia baru kaget setelah sadar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun