Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sebuah Permintaan

9 Juni 2021   15:41 Diperbarui: 9 Juni 2021   16:02 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Lee Ji Ah by TodayKPop.com) 

Adzkia selalu memiliki perasaan minder, tidak percaya diri setiap ada pertemuan keluarga suaminya. Seperti Lebaran kali ini, Adzkia dan suami tercinta, Prasaja Utama bersilaturahim dalam acara temu keluarga di Bogor. 

BACA JUGA : Nasi Goreng Cinta dan Rindu Momongan

Dalam keluarga besarnya Prasaja adalah anak tertua dengan tiga orang adik yang semuanya lelaki. Mereka juga sudah berkeluarga dan memiliki putra dan putri. Diantara saudara kakak beradik ini hanya Prasaja saja yang belum memberikan momongan untuk Ayah dan Ibu mereka. 

Bagi Prasaja mungkin bukan suatu masalah namun bagi Adzkia sangat jelas ini adalah hal yang sangat serius. Karena hanya dialah mantu dari Ayah Ibu Prasaja yang belum memberikan seorang cucu. 

Sebenarnya suasana Lebaran setiap tahunnya bagi Adzkia ya begitu-begitu saja. Berkumpul di Rumah Jalan Bangka itu bersama keluarga besar suaminya, namun wanita ini tetap merasa kesepian. Adzkia sendiri adalah putri tunggal yang sering kali menemukan sepi-sepi saja di lingkungan keluarganya yang tinggal di Bandung. 

Mungkin akan berbeda jika saja Adzkia dan Prasaja memiliki seorang anak yang hadir meramaikan beranda rumah mereka. Faktanya Adzkia belum diberi amanat dari Yang Maha Punya untuk memiliki seorang anak. 

Seperti siang itu dalam acara makan bersama, suasana sangat meriah dengan celotehan para keponakan Adzkia. Mereka sangat dimanjakan sekali oleh Adzkia, Bude mereka. Hal yang sangat wajar karena kasih sayang Adzkia harus disalurkan dan jalur yang tepat adalah kepada para keponakannya. 

Adzkia asyik bercengkerama dengan empat keponakannya. Terlihat sangat bahagia ketika Prasaja melihat Adzkia begitu asyik bercengkerama dengan mereka. Prasaja tahu istrinya sering merasa kesepian karena di rumah tidak ada seorang anak yang  menjadi temannya. 

"Raisa ikut Bude saja ya tinggal di Malang," kata Adzkia mengajak salah satu keponakannya yang sudah duduk di kelas 3 Sekolah Dasar. 

"Iya mau. Mama! Boleh ya Icha ikut Bude tinggal di Malang?" suara Raisa merengek meminta izin kepada Ibundanya. Renata, Ibunda Raisa hanya tersenyum mendengar permintaan Raisa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun