Dia telah berhasil membuat tekel dua kali lebih banyak daripada pemain Liverpool mana pun malam itu dan bagaimana distribusinya yang cerdas juga membantu mengamankan pertahanan The Reds. Â
Selama ini kemitraan bek tengah Liverpool benar-benar merupakan area kelemahan sejak tidak ada Van Dijk dan Joe Gomes.Â
Saat ini Liverpool pasti telah melakukan pekerjaan yang baik ketika mereka melawan Arsenal. Sosok Fabinho banyak memberikan banyak perlindungan yang brilian.Â
Menyusul kemenangan mereka atas RB Leipzig dan Wolves sebelum jeda internasional, Liverpool kini memenangkan tiga pertandingan berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Oktober tahun lalu. Lebih istimewa mereka juga telah mencatakan 3 kali Clean Sheet.Â
Terlepas dari skuad Arsenal yang bermain tanpa semangat, organisasi pertahanan Liverpool malam itu telah menampilkan permainan yang sangat stabil dan aman. Terbukti sepanjang laga, Arsenal hanya memiliki dua tembakan tepat sasaran.Â
Rekor terburuk mereka dan jumlah tembakan terendah kedua Arsenal dalam pertandingan Liga Premier sejak musim 2010/11.Â
Penguasaan bola Arsenalpun banyak menjadi perhatian karena mereka hanya memiliki 35 persen dengan hanya 2 tembakan saja yang tepat sasaran. Â
Kedudukan sampai dengan turun minum masih berakhir tanpa gol walaupun begitu banyak peluang yang diperoleh oleh trio penyerang Liverpool. Roberto Firmino paling tidak satu tembakannya berhasil ditangkap Bernd Leno.Â
Demikian pula Sadio Mane dan Mohamed Salah juga masih terlihat kaku dalam pergerakkan mereka. Banyak bola yang tertahan di tengah jalan dari setiap dribling Sadio Mane. Lini depan mereka benar-benar mengalami kebuntuan.Â
Pada babak kedua Liverpool semakin gencar menyerang namun tetap saja setiap tembakan para penyerang selalu terbentur tembok pertahanan Arsenal.Â
Ketika tiba-tiba Klopp memasukkan Diogo Jota menggantikan Andy Robertson. Kenapa Robertson yang diganti? Ini kejeliannya melihat situasi di lapangan.Â