Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Benarkah "Abu Janda" Permadi Arya adalah Warga NU?

30 Januari 2021   08:58 Diperbarui: 30 Januari 2021   18:19 1577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alissa Wahid, Putri Gus Dur (Foto Kompas.com/Kristian Erdianto)

Pertanyaan tersebut kembali muncul ke permukaan ketika terjadi kegaduhan di medsos akibat pernyataan Abu Janda tentang Islam yang disebutnya sebagai Agama arogan.

Fakta yang selama ini ada adalah para wali sembilan yang menyebarkan Islam ke Indonesia tidak pernah menghilangkan tradisi masyarakat yang telah ada sebelumnya.

Para wali Sembilan tersebut menyebarkan agama Islam dengan menggunakan medium budaya, perdagangan, dan pemerintahan yang sudah ada di sana. Itulah fakta sejarah yang tidak bisa dibantah. Jadi Islam yang katanya disebut sebagai Agama arogan jelas sudah terbantahkan.

Seorang Alissa Wahid, salah satu Putri Gus Dur sempat menanggapi tentang Abu Janda yang tingkah dan perkataannya bertentangan dengan perilaku warga Nahdlatul Ulama (NU).

Alissa menyebut Permadi Arya berbeda dengan sosok Gus Mus, Gus Baha, dan Gus Nadhir yang silsilah pengetahuannya diketahui oleh pengikut NU alias nahdhiyyin.

Oleh karena itu, Permadi Arya bukan tokoh yang populer di kalangan NU. Sosok Permadi Arya baru muncul belakangan ini saja dengan membawa label NU.

"Permadi baru-baru ini dia muncul terus kemudian membawa label NU, kan baru-baru ini," kata Alissa seperti dilansir CNNIndonesia (29/1/21), yang saat ini menjadi Sekretaris Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahatan Keluarga NU.

Alissa Wahid menjabarkan tentang lima nilai ajaran NU yang merupakan indikator cerminan perilaku seseorang itu bisa disebut sebagai warga nahdhiyin.

Lima nilai itu adalah tawasuth yang bermakna moderat, tasamuh atau toleransi, tawazun atau seimbang, i'tidal yang berarti tegak lurus, serta amar makruf nahi munkar alias mengajak berbuat baik dan melarang perilaku buruk.

Nilai-nilai tersebut mencerminkan sebagai seorang warga para nahdhiyin. Menggambarkan bahwa warga NU  sangat rendah hati, tidak jemawa, dan berhati-hati dengan orang lain. Nilai-nilai yang mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun