Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Hari Kemarin

19 Januari 2021   14:54 Diperbarui: 25 Januari 2021   16:14 695
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by Pixabay

"Mas Hen jujur saja saat aku bertemu denganmu, ada rasa damai tatkala mendengar tutur kata yang keluar dari seorang lelaki yang baik penuh ketulusan," kata Mikayla. Aku terharu mendengar penuturan jujurnya tentang diriku.

Kehidupan selalu menawarkan harapan bagi siapa saja yang terus bersungguh sungguh dalam berupaya. Buanglah semua fikiran dan pandangan yang melemahkan.

Ambillah hal hal yang secara nyata membawa keluar dari masalah rumit yang tidak bisa selesai dalam hitungan detik. Yakinlah bahwa Allah sebaik baik Penolong.

Sejak pertemuan malam itu aku semakin simpati dengan nasib Mikayla. Aku semakin bertekad untuk memberikan semangat kepadanya apalagi Mikayla sudah bertekad ingin kembali ke jalan yang penuh dengan warna putih.

Lambang kesucian dambaan semua insan yang berharap selalu dengan kasih dan sayangNya.

Hari kemarin hanya sesekali saja boleh di tengok, sekedar sebagai pengingat pengalaman pahit. Hari di depan jauh lebih penting dan hari ini adalah kepastian langkah menuju ke sana.

@hensa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun