Sehingga Diogo Jota menjadi pemain pertama yang mencetak gol dalam empat pertandingan kandang papan atas pertamanya untuk Liverpool saat sang juara meraih kemenangan mengesankan 3-0 atas Leicester City.
Sebenarnya Liverpool bisa mencetak lebih banyak gol jika Sadio Mane berhasil memanfaatkan setiap peluangnya. Pemain Senegal ini tidak mencetak gol dalam empat pertandingan terakhir Liga Premier.
Dalam laga malam itu, tembakan Mane dua kali digagalkan oleh Kasper Schmeichel saat tendangan Roberto Firmino membentur tiang dan reboundnya diamankan oleh Christian Fuchs. Firmino sendiri dua kali tendangannya membentur tiang gawang di babak kedua.
Sebenarnya Leicester sedang dalam rentetan kemenangan enam pertandingan menjelang laga melawan Liverpool tersebut. Namun The Fox hingga saat ini masih juga belum berhasil dan sangat jarang membobol gawang yang dikawal oleh Alisson.
Leicester cukup mengimbangi permainan Liverpool dengan penguasaan bola sebanyak 48 persen. Mereka juga memiliki 11 tembakan walaupun hanya 4 tembakan yang tepat sasaran.
The Fox memiliki peluang emas dari James Justin dan Harvey Barnes yang nyaris menyamakan kedudukan, tetapi mereka tembakan mereka bisa digagalkan. Duet bek tengah Liverpool, Fabinho dan Joel Matip cukup kokoh mengawal gawang Alisson. Â
Cederanya Alexander Arnold membuat Klopp harus memutuskan pengganti yang memliki pengalaman dari sosok James Milner. Sementara Robertson sudah cukup bugar untuk kembali menduduki posisi bek kiri. Asisnya untuk gol Diogo Jota adalah bukti kebugarannya mulai pulih.
Pada posisi Mohamed Salah yang terpapar covid-19 sehingga absen dalam laga ini, sosok Jota sudah lebih dari cukup hadir menggantikannya. Gol Jota menggambarkan setinggi apa saat ini level pemain rekrutan asal Portugal ini.
Jota bersama Firmino dan Mane menjadi trio penyerang The Reds lainnya yang sangat produktif. Catatan penting dalam laga ini khusus bagi Firmino yang sudah kembali menemukan ketajamannya sejak dirinya juga produktif bersama timnas Brasil dalam kualifikasi Piala Dunia 2022.
Lini tengah sebagai jangkar stabilisator transisi Liverpool diperkuat oleh trio  Wijnaldum, Naby Keita dan Curtis Jones. Mereka mampu menjaga keseimbangan permainan dalam membangun serangan dan menjaga kedalaman bertahan.
Jamie Vardy tidak berkutik menghadapi laga ini. Dia banyak tertahan di posisinya dan seakan selalu membentur kaki Wijnaldum dan duet bek tengah Fabinho dan Matip.