Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Emannuel Macron, Charlie Hebdo, dan Maulid Nabi

30 Oktober 2020   16:55 Diperbarui: 31 Oktober 2020   10:30 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emanuel Macron (Foto AP Photo/Olivier Hoslet) 

Mereka diadu domba dengan memanfaatkan sentiment keagamaan. Tidak ada rasa saling hormat kepada agama yang diyakini oleh warga Perancis satu sama lain.

Hal yang sangat menggelikan ternyata hal tersebut berlandaskan kebebasan berpendapat yang dijamin Undang-undang mereka. 

Sejatinya kebebasan berekspresi seharusnya tidak menodai kehormatan, kesucian, dan simbol agama masing-masing. Simbol-simbol agama merupakan hal yang sangat sakral bagi para penganutnya.

Sikap pembelaan Presiden Macron jadi kontra produktif bagi penduduk Perancis sendiri. Dia seakan menyudutkan Islam dan menyamakan agama ini sebagai agama teroris. 

Macron berbicara langsung sebagai sebuah tuduhan bahwa Islam adalah teroris. Penduduk Perancis yang beragama Islam tentu saja merasa tersinggung.

Ini adalah sikap para penganut Islamofobia yang nyaman menyimpan kebencian, dendam dan intoleransi dalam hati mereka seumur hidup. 

Sikap yang tidak mengedepankan kemanusian dan peradaban luhur dalam persaudaraan berdasarkan kasih sayang seperti dicontohkan Allah.

Heboh karikatur Nabi Muhammad SAW ini justru terjadi pada bulan kelahiran Beliau yaitu bulan Rabiulawal. 

Muhammad adalah sosok yang sangat lembut, ramah, selalu mengedepankan kepentingan kemanusiaan. Sangat mengasihi dan menyayangi siapa saja termasuk umat Kristiani dan Yahudi.

Sebuah riwayat yang sangat berkesan bagi umat, adalah ketika Beliau selalu menyempatkan memberi makan seorang Yahudi yang buta setiap pagi.

Padahal orang Yahudi tersebut selalu melakukan provokasi untuk penduduk Madinah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun