Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Nozomi Okuhara, Sosok Tunggal Putri "Mungil" Asal Jepang

22 Oktober 2020   17:27 Diperbarui: 22 Oktober 2020   18:56 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nozomi Okuhara (Foto BWFbadminton.com)

Putri asal Negeri Sakura kelahiran Nagano 13 Maret 1995 ini hanya memiliki tinggi 156 cm. Untuk ukuran pebulutangkis termasuk mungil.

Bandingkan dengan Carolina Marin yang memiliki tinggi 172 cm atau Pusarla Sindhu yang memiliki tinggi 179 cm. Marin adalah lawannya di final Denmark Open 2020.

Kendati demikian Nozomi Okuhara, walaupun berperawakan kecil dengan tinggi hanya 156 cm, tidak membuat dirinya miskin prestasi. Dia memiliki kelebihan pergerakkan kaki yang lincah dan kekuatan pukulan kuat yang bervariasi. Footwork-nya juga sangat ringan bagaikan seorang penari.

Karir profesionalnya diawali dari  Osaka International Challenge 2010. Kiprahnya dalam dunia bulutangkis Dunia terus meningkat pesat.

Saat ini Nozomi Okuhara memiliki ranking 4 Dunia, pada peringkat Badminton World Federation (BWF). Prestasinya yang paling mengesankan adalah ketika Okuhara berhasil menjadi Pemenang Superseries Finals 2015.

Pada tahun 2020 ini, setelah tujuh final sebelumnya tanpa hasil, Nozomi Okuhara akhirnya mengklaim gelar pertamanya sejak November 2018, mengalahkan Carolina Marin yang memiliki ranking 6 Dunia, untuk mahkota DANISA Denmark Open 2020.

Nozomi Okuhara juara Denmark Terbuka 2020 (Foto BWFbadminton.com)
Nozomi Okuhara juara Denmark Terbuka 2020 (Foto BWFbadminton.com)

Tahun lalu, Okuhara juga berhasil menjadi finalis di turnamen ini namun dikalahkan oleh pebulutangkis putri Taipe, Tai Tzu Ying. Gelar juara terakhirnya adalah diajang Hong Kong Open 2018.

Pada final melawan Carolina Marin, pebulutangkis Jepang ini bermain cepat. Sementara Marin banyak melakukan kesalahan yang tidak biasa. Okuhara menjadi pemenang dengan meraih dua game langsung, 21-19 21-17.

Terlepas dari permainannya yang menurun, Marin tetap setia dengan gayanya yang pantang menyerah. Banyak melakukan serangan namun Okuhara memiliki pertahanan terbaiknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun