Mereka telah bertemu sebanyak 38 kali, Argentina menang 26 laga dan Bolivia menang tujuh laga. Sedangkan sisanya mereka bermain draw dalam 5 laga.
Dengan golnya melawan Ekuador, Lionel Messi mencapai 22 gol dalam ajang kualifikasi. Messi adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah dalam kompetisi ini, bersama dengan Luis Suarez.
Sebenarnya momen dua kemenangan bersejarah ini sekaligus membuktikan bahwa Messi kali ini sangat bahagia bermain bersama Tim Tango asuhan Lionel Scaloni.
Sementara itu Scaloni, Sang Pelatih menyambut kemenangan ini dengan rasa gembira. "Kami adalah tim yang mendominasi dan tahu apa yang dimainkannya. Kami telah menyelesaikan proses pertandingan, yaitu menahan serangan di menit-menit pertama," jelas ahli strategi Timnas Argentina ini saat konferensi pers usai laga seperti rilis Conmebol.com (14/10/20).
Laga yang seakan menjadi nostalgia bagi Scolani membawa motivasi besar bagi skuad Tim Tango.
Pelatih Argentina ini mengakui bahwa tertinggal dibabak pertama memrlukan mental baja untuk menyamakan kedudukan. Lautaro Martnez adalah sosok penting itu yang datang pada saat diperlukan untuk mengejar gol Bolivia.
Setelah itu walaupun bukan hal yang mudah bermain di tengah udara yang tipis dan mengejar kemenangan, tetapi Argentina memiliki pemain-pemain berpengalaman dengan mental juara.
Scaloni juga sangat cerdas melakukan penyegaran pemainnya dengan memasukkan Nicolas Dominguez dan Guido Rodriguez, yang tidak hanya menyegarkan tim tetapi juga memperkuat lini tengah.
Mungkin inilah kunci penting skuad Argentina bisa mempertahankan kemenangan 2-1 atas Bolivia hingga akhir laga.
Selamat untuk Albiceleste, selamat untuk Messi, selamat untuk Scaloni. Perjalnan masih panjang.
Salam hangat dan sehat selalu @hensa