Pada Kamis sore (14/5/20) menjelang berbuka puasa untuk waktu Jakarta dan sekitarnya, ada ajang kelas online A to Z Kompasiana. Membahas mengenai tips dan trik cara membuat judul dan lead artikel yang kece dan enak dibaca sehingga dapat menjaring banyak pembaca.
Hadir dalam acara webinar tersebut Kak Widha Karina, Content Superintendent Kompasiana dan Kak Alia Deviani, Lative Ads Assistant Manager. Sementara peserta yang hadir berjumlah 247 Kompasianer dari seluruh penjuru Dunia.
Saya mengikuti acara tersebut yang diramu dengan sangat santai melalui obrolan renyah kedua pakar jurnalis tersebut. Â Kak Widha dan Kak Alia sangat cair membawakan topic dalam kelas online ini sehingga begitu nyaman untuk diikuti.
Diantara obrolan yang ada dalam acara tersebut, yang menarik perhatian saya adalah apakah judul dibuat terlebih dulu dari artikel atau artikel dulu yang dibuat baru diberikan judulnya. Pada umumnya yang sering terjadi adalah tentukan judul dulu baru dibuat artikelnya.
Namun menurut pengakuan Kak Widha dan  Kak Alia, mereka ternyata seringkali membuat artikel dulu baru diberikan judulnya. Ini juga sama seperti yang sering saya lakukan.
Tetapi sebenarnya setiap penulis memiliki kebiasaan masing-masing dalam menghasilkan karya tulisnya. Saya sendiri tidak selalu menulis artikel dulu baru judulnya ditentukan. Juga sering menulis judul dengan topic tertentu baru ditulis artikelnya.
Dari beberapa sumber yang pernah saya baca tentang pentingnya selalu menulis judul terlebih dulu sebelum menulis konten artikel adalah agar isi artikel fokus pada judul tersebut.
Judul ibarat sketsa sebuah lukisan. Dengan menulis judul terlebih dahulu, maka akan semakin jelas dengan isi dan tujuan dari artikel sehingga dapat menjaga konten tetap fokus dan tertata rapi sesuai judul.
Banyak yang meremehkan penulisan judul ini padahal betapa pentingnya judul sebuah konten. Pernah saya membaca seorang legenda dalam industri periklanan David Ogilvy mengubah judul sampai dengan 104 kali. Ini membuktikan bahwa sebuah judul dalam artikel begitu berperan penting.
Walaupun judul sebuah artikel manapun selalu bertumpu pada  dua dimensi dasar, yaitu  kalimat vertikal, dan yang lainnya adalah struktur horizontal. Kelihatan seperti sederhana tetapi tidak mudah menemukan begitu saja judul yang menjamin sebuah artikel sangat digemari oleh para pembaca.