Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jelang Garuda Muda Vs Singapura, Ini Kata Fandi Ahmad dan Jordan Vestering

28 November 2019   08:28 Diperbarui: 28 November 2019   10:27 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fandi Ahmad (Foto Goal.com)

Menjelang laga penting Indonesia lawan Singapura diajang SEA Games 2019, Fandi Ahmad pelatih Singapura sudah menyiapkan skuadnya dengan sangat serius. Sementara itu pemain muda Timnas Singapura U-23 yang memiliki passport Belanda yaitu Jordan Vestering, tidak menganggap Timnas Indonesia U-23 sebagai tim yang harus diwaspadai.

Vestering hanya memperhitungkan dua Tim terkuat di Grup B yaitu Thailand dan Vietnam sebagai lawan yang berbahaya.

"Tim seperti Thailand dan Vietnam secara teknik sangat bagus dan kuat secara fisik. Kami harus bersiap untuk peningkatan intensitas pertandingan di SEA Games," kata Vestering dikutip dari situs resmi sepakbola Singapore, FAS.org.sg (11/11/19).

Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh mantan pelatih Thailand U-23, Worrawoot Srimaka. Pelatih yang mantan Pemain Nasional Gajah Perang ini juga menyebut bahwa Tim Gajah Perang bakal bersaing ketat hanya dengan Vietnam untuk menjadi pemuncak Grup B.

Indonesia sama sekali tidak diperhitungkannya. Garuda Muda dianggapnya bukan pesaing serius, mungkin berdasarkan pada sejarah pertemuan mereka yang selalu dimenangkan oleh Tim Gajah Perang.  

"Thailand dan Vietnam akan bertarung untuk memuncaki klasemen akhir Grup B. Tidak perlu diragukan, keduanya sedang berada dalam performa terbaik," ujar pelatih yang membawa Thailand U-23 meraih emas SEA Games 2017 (CNNIndonesia.com 15/11/19).

Saat itu Indra Sjafri sempat menanggapi komentar mereka terhadap Garuda Muda yang tidak diperhitungkan dalam SEA Games ini sebagai hal yang sangat keliru. Dalam sepakbola nilai-nilai arogan dan takabur harus dihindarkan jika tidak ingin mendapatkan malapetaka.

Witan Sulaeman juga menganggap komentar tersebut dengan sikap positif bahwa Garuda Muda harus tampil baik menghadapi setiap lawan diajang SEA Games 2019. Witan seakan ingin membuktikan jika saatnya dia diturunkan melawan Singapore maka pemain muda ini harus mencetak gol ke gawang Singapore.

Witan Sulaeman (Foto ANTARA) 
Witan Sulaeman (Foto ANTARA) 
Prediksi dari Vestering dan Worrawoot ini ternyata jauh dari fakta yang terjadi. Indonesia berhasil menundukkan juara bertahan SEA Games 2017, Thailand dengan skor 2-0. Hasil ini sudah pasti menjadi perhitungan yang serius bagi Singapore yang akan berhadapan dengan Indonesia pada laga mereka yang kedua pada Kamis, (28/11/19) di Rizal Memorial Stadium pukul 19.00 WIB.   

Apalagi Singapore U-23 dalam laga perdananya melawan Laos pada Selasa (26/11/19) malam harus menerima hasil imbang 0-0. Walaupun The Young Lions menguasai laga tersebut namun mereka tidak mampu membuat gol. Iksan Fandi dan kawan-kawan benar-benar tidak berkutik menghadapi pertahanan Laos yang dilatih mantan pemain Timnas Singapore, Sundram Moorthy.  

Fandi Ahmad, pelatih Singapore U-23 mengakui bahwa tim asuhannya harus bangkit kembali untuk pertandingan berikutnya. Fandi tidak mau anak asuhnya merasa down dengan hasil ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun