Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mauricio Pochettino Harus Pergi dari London

20 November 2019   06:32 Diperbarui: 20 November 2019   06:33 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mauricio Pochettino (Foto Skysports.com)

Media di Eropa saat ini sedang hangat memberitakan tentang berakhirnya karir Mauricio Pochettino bersama Tottenham. Situs resmi klub asal London ini, Tottenhamhotspur.com (19/11/19) merilis tentang kepergian Pochettino dari London: "Klub hari ini dapat mengumumkan bahwa Mauricio Pochettino dan staf pelatihnya Jesus Perez, Miguel D'Agostino dan Antoni Jimenez telah dibebaskan dari tugas mereka."

Masih menurut situs tersebut Daniel Levy, Chairmans Spurs mengatakan: "Kami sangat enggan untuk melakukan perubahan ini dan itu bukan keputusan yang diambil Dewan dengan ringan, juga tidak dengan tergesa-gesa."

Sudah merupakan keputusan yang tidak mudah dipilih oleh Spurs untuk berpisah dari Pochettino. Dengan melatar belakangi hasil buruk dari performa klub dalam kompetisi domestik yang mengecewakan.

Data Premierleague.com (19/11/19) mencatat bahwa Tottenham hingga pekan ke-12 ini hanya mampu menduduki posisi ke-14 dengan 14 poin. Pochettino dan pasukkannya hanya meraih kemenangan dalam 3 laga sisanya kalah 4 laga dan draw 5 laga. Produktivitas gol sebanyak 18 gol dihasilkan dan 17 gol kebobolan.

Tentu saja ini adalah performa yang tidak begitu mengesankan. Pada kompetisi tahun lalu, Tottenham berada diposisi 4 hingga pekan ke-12 dengan 9 kemenangan dan 3 laga mengalami kekalahan.

Selama menangani klub London ini, Pochettino memimpin Spurs untuk finis di empat besar dalam empat dari lima musimnya. Bahkan dia sudah mencatatkan sejarah lolos ke final Liga Champions pertama mereka dalam kampanye 2018/19 walaupun akhirnya kalah 0-2 dari Liverpool.

Kendati demikian dalam kompetisi Liga Champions ini tercatat kenangan tak terlupakan ketika Tottenham menikmati kemenangan dramatis atas Manchester City dan Ajax di babak sistem gugur sehingga membuat mereka mendapat tempat di final. Mungkin hal itu adalah pencapaian terbesar Pochettino selama karirnya di Tottenham.

Tahun 2019 ini Pochettino harus mengawali kompetisi dengan kondisi yang berbeda. Salah satu kendalanya adalah banyak pemain yang berakhir kontraknya namun manajemen tidak begitu banyak beraksi di bursa transfer. Dia terpaksa mengandalkan beberapa pemain yang kesepakatannya berakhir pada akhir musim setelah klub mengalami musim panas yang sunyi lagi di pasar transfer.

Sejak menang 3-1 atas Leicester pada 10 Februari 2019, Spurs hanya menang enam dari 24 pertandingan terakhir mereka. Saat ini pada Premier League musim 2019-2020, Spurs hanya berada di urutan ke- 14 di klasemen sementara hingga pekan 12. Bahkan lebih tragis Spurs harus tersingkir dari Piala Carabao oleh Colchester.

Manajemen Tottenham Hotspur sangat wajar jika harus mengambil keputusan pahit ini. Adalah tanggung jawab Dewan untuk mengambil keputusan yang sulit. Namun hal itu diperlukan karena sangat mendesak untuk kepentingan klub yang lebih baik.

 "Mauricio dan staf pelatihnya akan selalu menjadi bagian dari sejarah kami. Saya sangat mengagumi cara dia menghadapi masa-masa sulit. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepadanya dan staf kepelatihannya atas semua yang telah mereka sumbangkan. Mereka akan selalu diterima di sini." Demikian ucapan perpisahan Daniel Levy, Chairman Tottenham kepada Mauricio Pochettino seperti dilansir situs resmi klub, Tottenhamhotspur.com (19/11/19).

Sementara itu Harry Redknapp, mantan Manajer Spurs lebih menyoroti penampilan para pemain Spurs yang tidak berpihak kepada Pochettino. Mereka terkesan sudah enggan bersama Pochettino.

Menurut Skysports.com (19/11/19), Redknapp mengatakan : "Ketika orang-orang berbicara tentang para pemain yang mencintainya, jika mereka sangat mencintainya, mungkin mereka seharusnya mulai bermain sedikit lebih baik. Mereka mendapatkannya, pada akhirnya. Mereka tidak berkinerja cukup baik, itu sebabnya dia kehilangan pekerjaan. Jika mereka semua sangat mencintainya, mereka seharusnya melakukan sedikit lebih baik untuknya."

Demikian kata Redknapp mengkritik penampilan pemain Spurs yang kurang mengesankan dalam laga-laga terakhir ini. Akhirnya setelah 5 tahun bersama Tottenham Hotspurs, peatih asal Argentina berusia 47 tahun itu, yang mengambil alih klub pada musim panas 2014 telah dibebaskan dari tugasnya.

Selamat tinggal London, mungkin itu diucapkan Mauricio Pochettino saat dirinya harus pergi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun