Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ini Catatan Penting Garuda Nusantara dari Ajang Piala AFF U-18

20 Agustus 2019   05:43 Diperbarui: 20 Agustus 2019   05:57 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Garuda U-18 bersama Sekjen PSSI, Ratu Tisha  Destria (Foto PSSI.org) 

Walaupun demikian kerja sama secara tim masih perlu ditingkatkan. Dalam beberapa momen masih terlihat ada pemain yang sering menonjolkan egonya dengan bermain sendiri untuk mencetak gol. Bermain kolektif sangat perlu dipahami oleh mereka karena sepak bola adalah permainan tim.

Penurunan Grafik Performa Garuda U-18  

Produktivitas gol mereka merupakn hal yang sangat menggembirakan terlepas siapa yang menjadi lawan mereka. Dari gol-gol yang mereka hasilkan di babak penyisihan, Garuda Nusantara menang besat atas Tim yang kemampuannya jauh dibawah mereka yaitu 7 gol untuk Filipina, 4 gol untuk Timor Leste, 6 gol untuk Brunei.

Sesungguhnya performa Timnas Garuda U-18 terlihat mengalami penurunan performa. Seperti terlihat pada dua laga terakhir ada penurunan performa dan hanya menang tipis 2-1 atas Laos dan ditahan 1-1 oleh Myanmar. Dalam laga tersebut Timnas U-18 sempat tertinggal lebih dulu.

Grafik penurunan performa ini puncaknya saat berhadapan dengan Malaysia di semi final. Pada laga ini banyak catatan yang menjadi evaluasi mereka. Salah satu yang paling penting adalah kerja sama tim, organisasi permainan. Bahkan banyak kesalahan teknik yang paling mendasar dilakukan oleh mereka seperti passing, control bola, penguasaan bola, clearance ball, terlambat melepas bola.

Begitu juga dalam menghadapi bola-bola mati dari tendangan bebas atau tendangan sudut serta bola crossing. Lini belakang Timnas U-18 ini selalu salah mengantisipasi sehingga sering kecolongan gol dari momen seperti ini. Contohnya  2 dari 4 gol Malaysia berawal dari bola mati dan 2 gol lainnya kesalahan komunikasi antar pemain.

Sesungguhnya ini adalah kelemahan klasik dari Timnas Indonesia dari Garuda Muda hingga Garuda Senior. Memang aneh hingga saat ini kesalahan seperti ini masih kerap kali mereka lakukan ketika mereka berhadapan dengan lawan lawan yang memiliki postur tinggi seperti tim tim dari Asia Barat dan Asia Timur.

Fakhri Husaini pasti memiliki catatan jauh lebih rinci lagi dari pada catatan dalam artikel ini. Evaluasi menyeluruh sangat dibutuhkan untuk memperbaiki segala kekurangan skuad Garuda Nusantara ini. Mereka bulan Nopember 2019 akan menghadapi ajang jauh lebih penting dari Piala AFF yaitu kualifikasi Piala Asia U-19 di Jakarta bersama Korea Utara, Timor Leste dan Hongkong.  

Saatnya kembali berbenah untuk skuad Garuda Muda.

@hensa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun