Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ini yang Menimpa Ratu Tisha Saat Insiden Rusuh di Stadion Maguwoharjo Sleman

17 Mei 2019   14:34 Diperbarui: 17 Mei 2019   14:38 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratu Tisha Destria (Foto Moch Solehudin/Detik.com) 

 

Insiden kerusuhan yang terjadi dalam laga perdana Liga 1 saat pertandingan antara PSS Sleman melawan Arema FC sangat disesalkan. Pada laga yang dimenangkan oleh tuan rumah PSS Sleman dengan skor 3-1 itu beberapa kali harus terhenti karena insiden antar suporter. Jika diperhitungkan total waktu yang terbuang maka pertandingan PSS vs Arema FC terhenti selama 55 menit.

Dalam insiden tersebut ternyata Sekjen PSSI, Ratu Tisha menjadi salah satu korban kerusuhan karena tangannya berdarah terkena lemparan benda keras.  Meskipun  demikian, Tisha mengaku luka yang dideritanya itu tidak serius. "Nggak apa-apa," jawab Tisha ketika ditanya kondisinya. "Yang pasti, saya sangat menyayangkan tapi kita tunggu laporan panitia pelaksana soal kejadian yang sebenarnya," kata Ratu Tisha seperti dilansir Jawapos.com (16/5/19).

Atas kejadian tersebut PSSI meminta maaf serta sangat menyesalkan terjadinya insiden pada laga perdana Shopee Liga 1 2019 antara PSS Sleman melawan Arema FC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (15/5).

"Kami menyayangkan hal ini terjadi. PSSI melalui Komite Disiplin tentu akan bersikap tegas terkait pertandingan ini. Selanjutnya kami menunggu laporan panpel. Karena kejadian ini harus diusut secara tuntas," kata Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria seperti rilis dari situs resmi Federasi, PSSI.org (16/5/19).

Tentu saja ini adalah kejadian yang harus menjadi pelajaran serta evaluasi agar tidak terulang pada laga-laga mendatang. Seharusnya sudah saatnya para suporter agar bersikap dewasa dan menahan diri agar tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang justru merugikan klub. Jika ingin sepakbola Indonesia maju maka sebaiknya para Suporter mulai berbenah dan mengedepankan dukungan yang positif terhadap tim kebanggaan mereka.

Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) sempat memberi ancaman mencabut rekomendasi mereka dengan menghentikan Liga 1 untuk sementara karena kerusuhan suporter di Stadion Maguwoharjo tersebut. Hal itu diungkapkan Sekjen BOPI Sandi Suwardi Hasan, seperti disampaikannya kepada CNNIndonesia.com (16/5/19). Bahkan saat itu Sandi berada di tempat kejadian ketika kerusuhan antarsuporter terjadi di laga pembuka Liga 1 2019 itu digelar.

Akhir dari laga tersebut dimenangkan tuan rumah dengan skor 3-1. Kedua tim bermain saling menyerang dalam laga yang relative seimbang. Namun akhirnya PSS Sleman yang berstatus sebagai tim promosi mampu membuat Arema FC pulang dengan tangan hampa lewat tiga gol Brian Ferreira pada menit ke-11, Yefhen Bokhasvili menit 56, dan Rangga Muslim menit ke 81. Satu-satunya gol Arema dicetak oleh striker mereka Sylvano Comvalius.

Peristiwa tersebut harus menjadi catatan penting untuk semua pihak yang terlibat dalam gelaran Liga 1 ini. Panitia Pelaksana, Aparat Kemanan dari Kepolisian, para Suporter, Operator Liga 1 dan tentunya juga bagi PSSI. Mereka harus bertanggung jawab dan melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk perbaikan menghadapi jadwal kompetisi selanjutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun