Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kembali Orang PSSI Jadi Tersangka dalam Skandal "Match Fixing"

16 Januari 2019   07:49 Diperbarui: 16 Januari 2019   07:53 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Protes masyarakat pada mafia Bola (Foto Adeng Bustomi/ANTARA)

Kinerja Satuan Tugas bentukan Kapolri, Jenderal Tito Karnavian semakin mengarah pada satu titik temuan dari kasus match fixing. Titik penting itu adalah peran seorang wasit dan kordinator penunjukkan wasit dalam suatu laga.  

Sehubungan dengan hal itu, Kepolisian kembali menetapkan seorang tersangka praktik pengaturan skor atau match fixing dalam upaya mengungkap mafia bola dalam sepakbola Indonesia. Tersangka baru inilah berinisial ML seorang staf  Direktur Penugasan Wasit PSSI yang bertanggung jawab dalam mengatur jadwal wasit untuk memimpin pertandingan.

Kepastian ML sebagai tersangka disampaikan oleh Kabiro Penmas dan Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo.  ML berhasil ditangkap di Jakarta setelah pihaknya menerima laporan dari eks Manajer Persibara Banjarnegara Lasmi Indaryani.

Sebelumnya, polisi sudah menetapkan lima orang sebagai tersangka terkait skandal pengaturan skor di kompetisi Indonesia. Mereka ialah Johar Lin Eng, Priyanto, Anik Yuni Artika Sari, Dwi Irianto alias Mbah Putih, dan Nurul Safarid.

Nama yang disebut terakhir itu adalah seorang wasit yang memimpin laga Persibara lawan Persekabpas Pasuruan di kompetisi Liga 3. Wasit Nurul Safarid diduga telah menerima sejumlah uang sebagai imbalan hasil kerjanya dalam mengatur laga tersebut.

Terkait dengan hal ini, Kepolisian sudah berhasil mengembangkan kasus ini dengan menetapkan ML sebagai tersangka baru. Dia adalah pejabat PSSI sebagai Kordinator pengaturan Wasit PSSI yang memiliki wewenang penuh siapa saja yang bertugas sebagai wasit dalam suatu laga. Tentu saja kasus Nurul Safarid ada kaitannya dengan tersangka ML karena dialah yang menugaskan Safarid  memimpin laga Persibara melawan Persekabpas.

Benar apa yang dikatakan oleh Iwan Setiawan, sosok seorang pelatih yang sering melakukan kritik keras kepada PSSI terutama tentang kinerja wasit. Beberapa waktu yang lalu Iwan mengatakan bahwa semua yang terkait dengan pengaturan skor ini kuncinya ada di wasit. Hal ini karena wasitlah yang bisa mengatur hasil laga sesuai dengan pesanan para pelaku match fixing.

Komentar Iwan Setiawan tentang Wasit (Foto Twitter.com/panditfootball )
Komentar Iwan Setiawan tentang Wasit (Foto Twitter.com/panditfootball )
Saat ini, PSSI baru menghukum klub dan pemain yang terlibat match-fixing namun belum ada satupun wasit yang dihukum PSSI karena pengaturan skor ini. Iwan Setiawan ketika diminta komentar soal match-fixing di Indonesia seperti dikutip dari Twitter.com/panditfootball seperti ini :

"Maaf kalau saya bilang agak keras. Yang Anj*** itu adalah Wasit. Sutradaranya Raja Anj***. Yang jadi Panglima Perang untuk berantas Mafia bola itu adalah Wasit. Kalau wasitnya punya Iman, tidak mau mengikuti arahan Mafia, maka sepakbola kita bisa lancar." Demikian Iwan Setiawan seperti dilansir Twiiter.com/panditfootball (11/1/19). 

Satgas Anti Mafia Bola mengembangkan penyelidikan hingga ke wasit-wasit dan perangkat pertandingan terkait dugaan pengaturan skor di kompetisi Liga 3 dan Liga 2.

"Hari ini Satgas sudah melakukan upaya paksa terhadap tersangka dan sudah dilakukan penangkapan terhadap tersangka ML," kata Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Jakarta, seperti diwartakan CNNIndonesia.com (15/1/19).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun