Luka Modric memiliki kenangan indah tentang dirinya ketika melawan Inggris di Stadion Wembley pada kualifikasi Piala Eropa tahun 2007.
Saat itu Kroasia mengakhiri laga untuk merebut tiket Euro 2008. Modric benar-benar berada dalam level yang sama dengan bintang Inggris, Steven Gerrard dan Frank Lampard saat itu dengan mengalahkan Inggris 3-2. Sejak saat itu pemain asal Balkan ini menjadi seorang gelandang papan atas Eropa yang bermain untuk Real Madrid.
Beberapa minggu setelah memenangkan Liga Champions keempatnya bersama Real Madrid, Modric menunjukkan penampilan yang sangat mengagumkan selama ajang Piala Dunia 2018 di Rusia. Dia adalah kekuatan penting dan motivator bagi Kroasia. Seorang Kapten yang berwibawa, sangat berpengaruh pada kebangkitan Kroasia.
Baca Artikel Menarik : Belgia Korban Sepak Bola Pragmatis ala Didier Deschamps
Berada di Grup D bersama Argentina dan Messinya, Modric dan timnya menghancurkan Tim Tango tersebut 3-0 tanpa balas. Kroasia tidak terkalahkan di grup D yang juga berisi Islandia dan Nigeria. Menang 2-1 atas Islandia dan 2-0 atas Nigeria. Giliran Denmark ditaklukan melalui adu penalti di babak 16 besar dengan skor 3-2 dan tuan rumah Rusia juga melalui adu penalti 4-3 di babak perempat final (FIFA.com 10/7/18).
Modric memang bukan tipe pemain yang mengejar ambisi sebagai top skorer namun dia adalah pemain kunci yang mampu menggerakkan mesin serang Kroasia. Berduet bersama pemain Barcelona, Ivan Rakitic, mereka adalah duet kreatif Kroasia dalam melakukan pergerakkan dari lini tengah.
Modric memang memiliki lebih banyak sentuhan bola di lini tengah, membuat lebih banyak umpan dan menciptakan lebih banyak peluang untuk rekan-rekan setimnya. Manajer Kroasia, Zlatko Dalic telah memberi intruksi khusus untuk lini tengah Kroasia ini sebagai kemitraan Modric dan Ivan Rakitic. Mereka adalah duet yang terbaik sebagai gelandang di turnamen ini.
Dari catatan FIFA.com (11/7/18), Pemain berusia 32 tahun itu telah memainkan lebih banyak menit bermain daripada rekan-rekan satu timnya di ajang Piala Dunia Rusia. Modric adalah salah satu dari hanya beberapa pemain di turnamen ini yang telah menempuh lebih dari 50 kilometer pergerakannya di lapangan.
Mungkin ini masukkan untuk Gareth Southgate. Harus dipikirkan bagaimana caranya mematikan pergerakkan Modric. Tugas berat Jordan Henderson melakukan screening yang efektif bersama Jesse Lingard dan Dele Alli. Pada posisi ini Henderson adalah pemain yang bertanggung jawab penuh terhadap Modric karena Dele dan Lingard lebih fokus membantu Kane dan Sterling.
Kroasia versus Inggris, pertaruhan Lagu Football's Coming Home apakah hanya sekedar lagu yang hanya bisa dinikmati melalui telinga atau disaksikan di lapangan hijau. Ingat selalu jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda. Mari kita nikmati suguhan semi final laga Kroasia dan Inggris yang berebut tiket untuk Final Piala Dunia 2018. Â
#hensa11072018Â