Mohon tunggu...
Henry Praherdhiono
Henry Praherdhiono Mohon Tunggu... Dosen - Teknologi Pendidikan

Sejak pertama mengandrungi dinia pendidikan, bermula dari kesulitan yang saya alami pada saat belajar fisika di S1 Fakultas Saintek Unair Surabaya. Setelah itu betekad untuk memudahkan belajar fisika untuk orang lain dengan masuk di S2 Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri Malang. Ibarat mobil sudah terlalu laju dan sulit mengerem kegandrungan ke dunia belajar dan pembelajaran saya justru tersesat dijalan yang benar dalam menempuh S3 Teknologi Pembelajaran ditempat yang kucintai .... dimana saya mengabdi di sana. Garis hidup yang indah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ketika Perilaku Rutinitas Diserahkan Robot

30 November 2021   10:44 Diperbarui: 30 November 2021   11:01 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Bangun tidur kuterus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi kutolong ibu
Membersihkan tempat tidurku

Lirik lagu tersebut mengingatkan saya mengenai arti rutinitas. Alih-alih melakukan perubahan, justru saya membudayakan lirik lagu ke putra-putri saya. Saya mulai kawatir, jangan-jangan saya sebagai orang tua akan digantikan oleh robot. Walaupun kekhawatiran itu hanya sebuah ilustrasi, namun kemungkinan ini bisa saja menjadi kenyataan apabila Kecerdasan Buatan mulai diterapkan di keluarga-keluarga kecil yang bahagia. Apakah masih ada yang mengatakan "bodo amat"?

Khawatir merupakan perasaan yang manusiawi. Setiap generasi memiliki kekhasan dalam menyikapi perubahan. Namun khawatir adalah ciri khas setiap generasi dan berlaku umum. 

Kegagalan akses informasi untuk berkomunikasi dengan rasionalisasi perubahan akan menyebabkan rasa kawatir dalam lingkungan masyarakat. Semakin banyak kegagalan komunikasi dengan sumber-sumber informasi perubahan, akan menyebabkan kekawatiran semakin banyak pula. Pengelolaan sumber-sumber informasi menjadi bahan komunikasi terhadap perubahan, merupakan cara ampuh dalam meminimalisasi rasa kawatir khalayak.

Robot dengan kemampuan kecerdasan buatan menjadi tren perubahan. Pergunjingan "mbok bakul sinambi woro" baik yang berupa kasak-kusuk hingga seminar besar, telah membahas tren perubahan tersebut. Robot dengan kecerdasan buatan menjadi perangkat yang mampu meniru perilaku-perilaku rutin manusia. Bahkan dalam skala berpikir sedehana dan prosedural, robot dengan kecerdasan buatan telah sukses melakukan pekerjaan tersebut. Pada kegiatan pengembangan selanjutnya robot telah mengalami perubahan makna. Dulu robot dikenal sebagai sosok manusia besi dengan kabel-kabel didalamnya. Sekarang robot telah berubah menjadi software yang bisa dipindah kesana-kemari. Bahkan robot sekarang, sudah ditanam dalam server-server yang memiliki kemampuan tinggi dan sangat mudah untuk diakses.

Keterlambatan mengakses sumber-sumber informasi tentang robot, pada koridor sistem komunikasi di kehidupan masyarakat, memunculkan rasa khawatir. Bukannya berlebihan jika masyarakat melihat robot layaknya di film. Sehingga menimbulkan imajinasi bahwa ditengah-tengah kita akan muncul sosok manusia besi yang lalu-lalang di jalan raya. 

Padahal hampir semua smartphone yang kita pegang saat ini tersimpan robot=robot nan canggih. Mungkin akan menjadi fenomena lucu tapi sudah terjadi yaitu"menolak kehadiran robot sekaligus penikmat smartphone". Saya sering bertanya pada robot google map, saat saya melakukan perjalanan. 

Apakah ada dibenak kita saat ini, bahwa sesampai kita dipertigaan, kita bertanya arah berikutnya? (dulu perilaku ini rutin dilakukan karena malu bertanya sesat dijalan) nah ... perilaku kebajikan dalam rangka menunjukkan arah telah diganti menjadi satu aktifitas yaitu berbagi lokasi. 

Kalimat belok kiri, belok kanan, lurus dll digantikan oleh robot perempuan di google. dan .... sim salabim kita telah sampai dengan selamat dan sentosa. Tidak perlu kecewa manakala yang rutin harus berbagi dengan robot. Nah kita kerjakan saja yang sifatnya kompleks dan dengan cara baru .... minimal membuat kita tidak bosan 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun