Mohon tunggu...
Henri Satria Anugrah
Henri Satria Anugrah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Konten Pengembangan Diri

Membacakan hasil tulisan di channel Youtube bernama Argentum (https://www.youtube.com/c/Argentum-ID/)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ilmu Bagaikan Pedang, Berbicara Bagaikan Teknik Berpedang

7 Oktober 2019   10:20 Diperbarui: 8 Oktober 2019   15:37 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com

Di setiap zaman, peperangan pasti terjadi. Zaman dahulu, perang dilakukan menggunakan senjata tajam untuk melukai orang lain. Zaman sekarang, sedikit berbeda. Cepatnya perkembangan sains dan teknologi, serta derasnya arus informasi membuat peperangan berganti metode. 

Ya, perang zaman sekarang ialah perang ilmu. Lihatlah, apa saja ciri-ciri yang maju? Ada banyak, tapi ciri yang paling utama ialah unggul dalam perkembangan sains dan teknologi.

Berbicara merupakan cara untuk menggunakan ilmu. Dengan berbicara, seseorang bisa menebas musuh dalam perdebatan. Dengan berbicara, seseorang bisa menawan akal dan hati orang lain. 

Tentu sebelum berbicara, seyogianya kita telah memiliki ilmu yang mendalam pada suatu bidang. Jika berbicara bagaikan teknik berpedang, maka ilmu bagaikan pedang. Sehebat apapun jurus berpedang yang kamu tampil, pedangmu akan patah kalau materialnya tidak bagus. 

Oleh karena itu, pilihlah "pedang" terbaik dalam dirimu sebelum "bertarung". Pilihlah yang terbuat dari baja, yang asahannya paling baik sehingga mampu menyobek tempurung kura-kura. Jangan pilih yang bajanya yang masih tumpul, apalagi yang terbuat dari kayu. Kertas pun tidak bisa tersobek.

Jika "pedangmu" masih belum terasah, lebih baik jangan bertarung, kecuali sekadar menahan tebasan lawan. Sebaiknya asahlah pedang itu terlebih dahulu. Jika "pedangmu" terbuat dari material yang rapuh, lebih baik diganti yang baru. 

Kalau bertemu musuh? Lebih baik kabur! Jangan dilawan. Sehebat apapun teknik yang kamu gunakan, lawan hanya butuh satu terbasan sederhana untuk menghancurkanmu.

Bukankah peperangan di era milenial ini juga demikian? Jika masih setengah paham, lebih baik belajar lagi, bertanyalah kepada yang ahli bila perlu. Jika tidak berilmu, lebih baik tidak usah berbicara! Kalau berbicara tanpa ilmu, niscaya orang-orang akan membuatmu malu dan memanggilmu dengan sebutan "sok tahu".

Jila ditelaah lebih lanjut, teknik berpedang pun ada bermacam-macam aliran. Teknik berpedang yang digunakan oleh Samurai dengan katananya tentu berbeda dengan yang digunakan oleh Pejuang Kemerdekaan dengan bambu runcingnya. Pada intinya, tujuan mereka sama, yaitu menaklukan musuh demi kesejahteraan bangsa.

Manusia pun demikian dengan bermacam-macam kepribadiannya. Ada yang keras, ada yang lembut. Ada yang menggebu-gebu, ada yang tenang. Ada yang lebih suka menunggu lawannya bicara lebih dahulu, ada yang lebih suka menginisiasi pembicaraan. Pada intinya, tujuan mereka sama, yaitu menyampaikan ilmunya demi mencerdaskan bangsa.

Referensi: 7 Cara Belajar Public Speaking dari Dasar sampai Jago: Proses Panjang, Tapi Hasil Permanen!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun