Mohon tunggu...
Henrikus Wawan Kurniawan
Henrikus Wawan Kurniawan Mohon Tunggu... Guru -

Berbagi wawasan untuk negeri tercinta Indonesia Raya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kejahatan dan Pendidikan Karakter

14 Maret 2015   20:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:39 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kejahatan/crime yang terjadi belakangan ini merupakan fenomena sosial yang sangat fundamental yang sejatinya harus segera mendapat perhatian dari seluruh lapisan masyarakat. Fenomena sosial tersebut memberikan dampak yang sangat besar bagi mayarakat umum, dan juga menyebabkan tersendatnya perkembangannegeri Indonesia ini. Memang mustahil sekali, jikalau fenomena kejahatan di dalam suatu negara tertentu pada masanya tidak ada. Pada Zaman Plato (427-347 s.m ) saja sudah ada misalnya Plato menjelaskan bahwa manusia adalah sumber dari banyak kejahatan, kemudian setelah itu pada zaman Aristoteles (382-322 s.m) menegaskan bahwa kemiskinan menimbulkan kejahatan dan pemberontakan. Oleh karena itu dalam suatu fenomena kejahatan tersebut masyakarat harus memberikan solusi bukan memberikan masalah baru. Fenomena sosial yang terjadi akhir akhir ini seperti Pencurian, Geng motor, begal, Korupsi, Free Sex, Pelecehan seksual, ataupun penggunaan obat obatan terlarang (Narkotika). Ironisnya fenomena itu bukan saja menjerat orang tua, tetapi generasi muda yang akan menjadi agent pembaharuan dan perubahan.

Suatu kejahatan dapat di anggap jahat ketika perbuatan tersebutmendapat respon dari mayarakat. Contohnya saja kejahatan seperti pencurian, begal, korupsi dll, menunjukan bahwa pendidikan karakter yang selama ini di dengung-dengunkan tidak efektif dan tidak berdampak apa apa. Kurangnya pemahaman pendidikan karakter menjadi salah satu faktor kekurang efektifan suatu program pendidikan karakter. Seharusnya khalayak masyarakat mengetahui bahwa pendidikan karakter itu tidak sajadi sekolah-sekolah , namun di keluarga dan lingkungan sosial. Pendidikan di sekolah yakni pendidikanFormal pula harus mengarah kepada pembentukan karakter karakter yang baik. Apalah gunanya ketika seseorang yang mempunyai kemampuan kecerdasan akademik dan tidak di barengi dengan pendidikan karakter akan membahayakan dirinya sendiri, keluarga,lapisan masyarakat hingga bangsa dan negara.

Mensukseskan Program Karakter

Masyarakat setiap hari di suguhi kabar berita yang memprihatinkan, contohnya saja berita korupsi, pencurian, geng motor, Free Sex ataupun pelecehan seksual. Fenomena tersebut seharusnya direspon secara tanggap dan cepat baik pemerintah, ataupun mayarakat umum. Sudah di jelaskan diatas bahwasannya pendidikan karakter tidak hanya di sekolah-sekolah tetapi keluarga dan lingkungan masyarakat. Oleh karena harus saling berkomunikasi dan saling bersinergimensukseskan program pendidikan karakter. Pihak pihak terkait yang seyogianya memberikan dukungan dan mensukseskan program tersebut meliputi pemerintah sebagai pembuat kebijakan, Orang tua sebagai pendidik yang utama di dalam program pendidikan karakter, guru yang merupakan pendidik yang mentranfer ilmu dan memberikan suri teladan bagi peserta didik serta seluruh elemen masyarakat yang bertugas untuk mensosialisasikan pentingnya pendidikan karakter bagi perkembangan bangsa dan negara dalam kehidupan bermayarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun