Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Hilangnya Murid Berbakat

19 Mei 2022   12:22 Diperbarui: 19 Mei 2022   12:31 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Putera Nara masih sulit mencerna, bagaimana mungkin bayi itu berubah begitu sangat sakti. Bahkan yang lebih tak habis pikir, kenapa mantra besar kolobra naja ikut pula masuk ke tubuh bayi itu. Dengan duduk bersila dan tangan kanan mengepal menempel di paha kanan, Putera Nara berpikir keras. Sesaat, hatinya berkata, "Ki, mau berapa lama lagi aku harus menunggu?".

Dahinya mengerut, hidungnya meruncing dan selarik senyum muncul, "Anak muda keras kepala. Apa kau ingin bernasib sama seperti paman-pamanmu!" timpal Ki Purwa dengan kekuatan batinnya.

Masih dengan duduk bersila dan lagi tangan kiri memegang telapak kaki kanan yang melipat di atas kaki kirinya, Putera Nara yang mampu menangkap bisikan hati lalu tertawa terbahak-bahak, hingga gigi depan dan lidahnya sungguh terlihat sangat jelas.

Siang itu udara sangat cerah dan dingin walau sengatan sinar matahari menembus di antara celah-celah daun pohon pinus yang menjulang tinggi. Ki Purwa dengan tenang menaiki 190 anak tangga pualam menuju pendopo utama menemui keponakannya itu, ia tak berminat sekali untuk tergesa-gesa.

***

Dulunya, Ki Purwa ini saudara seperguruan bersama Ki Kebomas lelaki tua penjaga hutan larangan. Mereka berteman baik saat menjadi murid di Padepokan Inggil Giri. Ki Kebomas terkenal ulet dan sabar. Sedang Ki Purwa sendiri terkenal dengan kepintarannya. Hanya saja satu sifatnya yang tak bisa hilang yaitu ceroboh.

Walau begitu, Ki Kebomas selalu memaklumi, mungkin saja ceroboh temannya itu bagian dari rasa semangat untuk mengetahui mantra-mantra baru.

Mantra memiliki banyak jenis dan kegunaan. Ada yang mantra biasa hingga mantra luar biasa. Untuk bisa mampu menguasai tentu ada tirakat khusus yang harus dilalui. Khusus untuk mantra luar biasa, godaan yang dihadapi tak bisa dianggap remeh. Dan tak semua murid sanggup melaluinya.

Tetapi, Ki Kebomas dan Ki Purwa murid yang mampu menguasai berbagai mantra-mantra sakti dengan predikat sempurna hingga mereka berdua lulus di tahun ajaran keenam tanpa kesulitan.

Pada suatu ketika, saat awal menginjak tahun ajaran ketujuh di mana ini adalah tahun ajaran akhir. Ki Purwa dengan rasa ingin tahu yang meluap, ia membaca materi naskah mantra uragapati di rumah baca pusat naskah khusus untuk jenjang akhir.

Sebenarnya apa yang dilakukannya bukanlah suatu hal yang salah, hanya saja Ki Purwa kurang mengetahui betul jika mantra-mantra besar yang diajarkan di tahun ketujuh harus dalam pendampingan sangat ketat oleh dewan guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun