Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rencana Mempertahankan Populasi Uwa-Uwa

29 November 2021   12:17 Diperbarui: 29 November 2021   12:23 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Suasana di rumah Kancil kali ini betul-betul sangat sepi. Suara ramai celoteh anak-anak yang selalu menghiasi sepanjang malam kini berpindah ke pondok Paman Uwa-Uwa.

Sepi dan sendiri, hal itu tak membuat Kancil bersedih, karena dia kini sedang mengusahakan suatu rencana untuk sahabatnya Uwa-Uwa. Mempertahankan keberadaan dan populasi Uwa-Uwa yang kian hari kian berkurang.

Berkurangnya populasi Uwa-Uwa itu sendiri karena memiliki banyak penyebab, yang salah satu penyebabnya karena trauma mendalam saat terjadi peperangan di pesisir pantai rimba raya.

Peperangan yang terjadi saat itu, membuat beberapa dari mereka untuk berpindah tempat. Sedang mereka yang mencoba bertahan tak ikut berpindah tempat, lebih memilih untuk berjuang melakukan perlawanan.

Namun, kini keadaan telah berubah, keadaan pesisir pantai tak seperti dulu. Peperangan yang pernah terjadi sudah tak lagi ada. Pesisir pantai kini menjadi wilayah yang damai dan subur.

***

Di malam yang berhawa dingin ini Kancil mengumpulkan beberapa ranting kayu untuk dijadikan api ungun kecil. Lalu dia pun menyiapkan beberapa sajian camilan. Sajian untuk menyambut beberapa sahabatnya yang akan datang.

Tak lama baru saja dia merebahkan badannya, Kampret, Lajaluka, Bajing, Musang Luwak dan Garangan terlihat dari kejauhan menghampiri kediamannya. Sontak membuat Kancil bergegas berdiri menyambut kedatangan para sahabatnya ini.

"Sesuai rencana" katanya sambil menyalami sahabatnya satu-persatu. Mereka pun manggut-manggut mendengar sambutan kata itu.

"Bersantai-santailah dulu, aku buatkan minuman jahe hangat untuk kalian semua" ujar Kancil.

Sambil membuat minuman jahe hangat, dilihatnya lima sahabatnya ini saling mengobrol satu sama lain. Terkadang terdengar tawa yang menggelegar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun