Kancil pun melanjutkan pembicaraan dengan tegas "Satu lagi wahai Panglima Harimau. Camkan ini!. Demi menjaga populasi dan keseimbangan, peperangan ini tiada yang saling membunuh. Apabila dari mereka yang berperang mengalami luka, maka dinyatakan kalah. Dan bersegeralah mundur dari medan peperangan. Dan bagi pemenang, tidak dianjurkan untuk melakukan penyerangan kepihak lainnya. Dengan kata lain, pemenang itupun harus mundur. Kemenangan perang diantara kita akan diputuskan hari esoknya, sesuai perundingan tahap kedua".
Tak lama dari suara lantang Kancil itu, Panglima Harimau langsung menyambar dengan berkata, "Sudahlah, terlalu lama perundingan ini. Aku siap dengan segala aturanmu. Sebaiknya kini kita mundur 2 langkah, menentukan siapa-siapa dari pasukan ini yang akan maju kemedan peperangan."
Kancil pun menyegerakan mundur dua langkah dan menghadap kepasukannya dengan senyum nyirnyir dan kepala manggut-manggut.
Di terik matahari yang mulai datang menyengat. Kedua belah pihak, baik Kancil dan Panglima Harimau, mulai melakukan seleksi pasukan-pasukan yang akan diberangkatkan kemedan peperangan.