Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Geng Rimba Raya (6) Menghargai Pendapat

9 November 2021   07:32 Diperbarui: 9 November 2021   07:50 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tepat di depan Kancil, pasukan gajah dan pasukan badak berhenti. Gajah menaikkan belalainya, badak menurunkan kepalanya. Tanda hormat kepada para sahabatnya. Bajing turun dari punggung jenderal Gajah. Mendekati sahabatnya Kancil. Dengan cepat Kancil menyambut dan memeluk erat sahabatnya ini.

"Dirimu masih seperti yang dulu, tak berubah sedikit pun"  gumam Bajing dengan wajah berseri-seri. Kancil membalas sapaan Bajing dengan senyum bahagia, sambil menoleh ke sisi bawah kanan dan kiri.

Bajing pun terkejut, berkata "Ya ampun, Rasee!, Kuwuk!, sini... sini... Keponakanku yang gagah-gagah". Bajing mendekap mereka berdua dan mengelus punggung Rase dan Kuwuk.

Sudahlah jangan menangis. Anak laki-laki harus kuat, atau hilang kegagahan kalian. Kata Bajing menghibur keponakannya ini.

Kemudian, Rase dan Kuwuk menanyakan keadaan saudaranya Kekes dan Bledug. Bajing pun menjawab, Kekes dan Bledug baik-baik keadaannya, saat ini mereka bersama paman Tupai.

Rase pun bercerita bila dalam perjalanan sempat bertemu paman Tupai. Bajing pun mengelus kepala Rase. Betul, ia pun sudah mengetahui semua cerita tentang keadaan di wilayah timur dari paman Tupai saat bertemu Rase.

Tak lama setelah bincang-bincang itu, Kancil memanggil Kampret. Memerintahkan agar segera mengantar Rase dan Kuwuk ke wilayah selatan untuk menemani anaknya Kenti.

Dengan bergegas Rase dan kuwuk meninggalkan paman Kancil dan paman Bajing. Sambil berlari mengikuti Kampret, mereka berdua berteriak menitipkan salam untuk ayah-ayahnya.

***

"Aku mendapat kabar dari Kampret, ada perubahan rencana" tanya Kancil dengan serius kepada Bajing. "Betul. Aku dan jenderal Badak membantu Garangan. Sedangkan dirimu pergilah ke arah utara membantu Musang Luwuk bersama jenderal Gajah" jawab Bajing dengan tegas.

Dahinya mengerut "Bagaimana bisa kita melawan pasukan buas dari negeri belantara tandus dengan cara berpisah. Bukankah dengan bersatu kita mampu menaklukan mereka dan menutup pintu masuk wilayah utara. Dengan demikian, kita bisa menghentikan raja Singa untuk tak terus menerus mengirim pasukan ke wilayah utara." kata Kancil dengan nada pelan demi meyakinkan sahabatnya Bajing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun