Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menyibak Hasil Sesi Wawancara Karyawan Baru

30 Oktober 2021   07:32 Diperbarui: 30 Oktober 2021   07:43 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Awalnya mereka memanggil kami Pak, tapi dengan kerendahan hati. Kami mohon, mereka tak lagi memanggil Pak. Alasan utama, agar tak terlihat tua.

Mereka pun sama, dengan kerendahan hati, agar kami tak memanggil Mas. Alasan utamanya. Agar terjadi keakraban dan terjalin "solid team work".

Wueeeh, keren Jo. Seumur-umur kerja belum pernah kita pakai istilah "solid team work". Kita lebih populer dengan "Kerja sama tim". Sepertinya harus diubah. Ini dunia kerja Jo, bukan tim futsal.

Paijo pun manggut-manggut, sambil memegang dagu, "memang, ciri orang berbobot terlihat dari gaya bicara" ujar Paijo. 

Aku pun memberanikan diri bertanya, bagaimana mereka berdua bisa lolos dari wawancara negosiasi gaji. Biasanya sesi ini paling kritikal. Di situ ada jebakan antara realis dan idealis. Big Bos itu orang-orangnya aneh, kita harus jeli.

Mereka Tato dan Gosan berpendapat, untuk hari ini bagaimana kita saling sharing. Oke, Paijo pun manggut-manggut. Memintaku terlebih dahulu karena senioritas.

Gini, aku ini hanya untung di momentum. Andaikan divisi ini sudah terisi minimal satu orang saja. Lain, mungkin ceritanya. Jadi, sesi negosiasi gaji otomatis gugur untukku. Kemudian aku balik tanya Paijo, gimana kamu Jo...

Bola matanya mulai naik turun, ini bertanda otak Paijo mulai menggabungkan puzzle yang menuntut mengingat masa itu alias sudah encer. 

Gaya Paijo menirukan batuknya Big Bos. Eheem. Inti dari sesi itu sebetulnya kamu minta upah berapa.

Biar sedikit terlihat keren, aku jawab saja. Realis Pak. Loh, kok realis, itu artinya kamu nggak inovatif dong. Nggak kreatif dong. Perusahaan nggak butuh yang seperti ini Mas, kalau hanya cukup hadir saja. Mending angkat kaki deh sekarang.

Paijo kok digertak, wah salah sasaran anda. Gumam Paijo meremehkan. Itu artinya Bapak ngomongin idealis nih. Oke, saya minta naikin upah. Kemudian trend perusahaan turun, apakah saya harus idealis menghadapi kenyataan seperti ini, sedangkan saya menikmati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun