Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Sahabat Penjalinan (6): Pemberontakan Tawon

28 Oktober 2021   06:07 Diperbarui: 28 Oktober 2021   06:09 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Dengan percaya diri aku pun membuka bambu itu dengan pelan-pelan mengudar talinya terlebih dahulu. Kemudian, kulihat mulai terjadi pemberontakan tahap dua. Beberapa tawon mulai memenuhi kedua tanganku. Terasa gigitan dari mereka. 

Sepertinya tanganku kurang lemah lembut memperlakukan bambu yang menjadi tempat sarang tawon-tawon klanceng.

Cak Soe memberikan instruksi, "Sabar Sam, Sabar. Tahan dulu, tenang, tenang".
Kudengarkan kata-kata itu, aku masih tegang dengan kedua tangan masih memegang bambu. Kucoba mulai membuka bambu yang sudah dirancang terbelah menjadi dua. Dengan betul-betul lemah lembut. 

Kemudian, disaat bersamaan terbukanya bambu itu tiba-tiba terjadi pemberontakan tahap tiga, yang lebih sadis, pasukan tawon menyerangku secara sporadis. Spontan kuposisikan kedua tangan mematung dan kupejamkan mata. Masih dengan posisi duduk. Kurasakan dengan cepat kedua tangan Cak Soe menutup telingaku. Kudengar samar-samar suaranya, "Tahan Sam, tahan. Sabar, tenang. Sebentar lagi tawonnya pergi"

Aku pun masih dalam keadaan duduk mematung. Berlahan rasa gigitan tawon klanceng yang kurasakan ditangan, leher, dan wajah mulai berkurang. Dan Cak Soe, mulai berlahan melepas tangannya dari telingaku.

Mulai kuberanikan membuka mata, dan menggerakan jari-jari kedua tanganku. Lalu kulihat wajah sahabatku ini. Penuh tawa ceria, dan aku menyapa, "Kamu ngerjain aku ta Cak?".

Dia makin terbahak-bahak, menggumam "Sudah. Sudah aman. Dah nikmatin saja jerih payahmu itu", masih dengan tawanya terbahak-bahak.

Dengan wajah sewot berbalut suka cita, langsung kunikamti saja beberapa sendok madu klanceng yang ada di bambu itu.

Tak lama kemudian, kami pun memindahkan sebagian madu klanceng kecangkir yang sudah Cak Soe siapkan menggunakan sendok. Sesuai perhitungan, madu klanceng yang mampu kami pindahkan sebanyak 2 cangkir. 

Dan Cak Soe mengembalikan bambu-bambu tawon klanceng itu ketempat semula. Harapannya, semoga tawon klanceng itu masih tetap memproduksi madu lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun