Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sahabat Penjalinan (4): Nasi Spesial

26 Oktober 2021   08:55 Diperbarui: 26 Oktober 2021   09:02 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Pagi itu tepatnya hari Rabu. Kebetulan aku mendapat giliran untuk cuti kerja. Karena moment hari cuti kerjaku kurang pas. Dan, tak banyak kegiatan yang bisa kulakukan saat di kontrakan. Aku pun mencoba menghubungi via telepon sahabatku si pemuda desa itu, siapa lagi kalau bukan Cak Soe.

Dengan jurus jempol sakti. Tak menunggu lama, telepon pun langsung terhubung.

Aku mengabarinya, bahwa hari ini sedang cuti kerja. Karena tak banyak kegiatan yang bisa kulakukan. Aku mengutarakan, bagaimana bila aku berkunjung kerumahnya. Cak Soe menjawab "Boleh-boleh saja". Cuma hari ini, dia ada jadwal berkebun. 

Oke nggak papa, jawabku spontan. Aku pun memintanya untuk menunggu. Untuk mempersingkat waktu, aku mengakhiri telepon itu. Dan bersiap-siap menuju kerumah Cak Soe.

Perjalanan menuju rumahnya dari kontrakanku di Singosari, kurang lebih 1 jam lebih 15 menit.
Karena situasi jalan dari Singosari menuju Lawang tak mengalami kendala macet. Aku bisa lebih cepat sampai di Dusun Penjalinan rumah Cak Soe. Hanya 50 menit saja.

Sesampainya di depan rumah Cak Soe, aku langsung parkir sepeda motor di bawah pohon mangga. Cak Soe menyambutku dengan kopi hangat yang sudah tersedia di meja tamu. 

Sambil menghirup kopi, kami berbincang-bincang. Cak Soe memberitahuku rencana hari ini, apa saja yang dilakukan selama berkebun nantinya. Aku pun tak keberatan bila harus menemaninya saat berkebun.

Karena Cak Soe sendiri sudah mendengar apa yang sudah menjadi niatku untuk menemaninya berkebun. Dia beranjak menyiapkan beberapa peralatan. Seperti Cangkul, Arit, Karung kecil berwarna putih, tali tampar, tongkat bambu dan keranjang anyaman. Tak lupa membawa bekal cemilan seperti puhung/singkong rebus. Juga terutama 2 botol air mineral berukuran 1 setengah liter.

Setelah semua peralatan sudah siap, kami pun berangkat menuju kebun Cak Soe. Kebun Cak Soe tak begitu jauh dari rumahnya. Kira-kira 500 meter. Kami menempuhnya dengan hanya berjalan kaki. 

Di hamparan kebun milik Cak Soe itu, terbagi menjadi beberapa petak. Setiap petak memiliki jenis varian tanaman yang berbeda. Ada pisang, cabai merah, lombok, pare, kacang panjang, singkong, tomat, ubi dan jagung.

Untuk di lahan tanaman singkong, karena beberapa diantaranya sudah di panen. Cak Soe mulai mencangkul untuk di beberapa bagian lahan itu. Menurutnya, agar tanah tersebut mudah untuk ditanam lagi. Dan hasilnya bisa maksimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun