Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kotak Hitam di Samping Layar

23 September 2021   08:55 Diperbarui: 23 September 2021   09:02 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pendidikan ku adalah seorang siswa lulusan kejuruan dengan teknik elektro arus lemah yaitu elektronika audio dan video (AV). Pilihan jurusan itu karena dilatar belakangi hobi ku yang sering menerima service Video Compact Disk (VCD) semasa sekolah menengah pertama.

Kemudian aku menaikan jenjang pendidikan kesuatu institut di kota malang dengan jurusan teknik elektro. Dulu aku pikir dengan naik jenjang, bisa membuat ku lebih memahami dalam dunia elektro terutama audio dan video. Tapi kenyataanya terbalik, justru di tempat kuliah ku ini elektro arus lemah yang dimaksud lebih mengedepankan tentang mikrokontroler dan PLC (Programmable Logic Controller).

Tiba-tiba aku merasa seperti orang linglung dalam dunia elektro. Biasanya pegang resistor transistor, sekarang beralih ke mikrokontrol. Belum lagi aku harus belajar pemrograman sebagai salah satu syarat mata kuliah konsentrasi.

Buru-buru belajar pemrograman, punya komputer aja enggak. Wong, sini sudah biasa pegang solder malah disuruh pegang tikus berkabel. Tak lama aku sambat dengan suara agak keras,

"Walah... soro kabeh awak ku joo... jo..."

Tak lama paijo pun komentar,
"repot cak... cak... wong urip dijak maju ra gelem..."

"Abuoot jo... jo... endas ku ngelu..."

"Wis piye ki... gurung dilakoni wis gulung tikar"

"Dapakno gulung tikar jo, gawe tikar'e ae gurung karuan, malah wis dikon gulung"

"Lah iyo cak, maksud ku ngene... riko gawe komputerku wae loh, gak popo gratis cak, wis ta... semangaaat... ta instal'no kabeh program'e, mbuh iku... opo iku... Ce Ples-ples (c++), terus Paskal, pisual basik, gak popo kuat komputerku"

"Wis ngene ae jo, aku sungkan ma'tulungi terus, mene kancani tuku kotak ireng iku, sing persis kaya enggoanmu iku jo."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun