Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Paijo Naik Becak

21 September 2021   10:15 Diperbarui: 21 September 2021   10:20 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pengalaman adalah pelajaran terbaik. Katanya...
Selama bertahun-tahun kuliah, bahkan boleh di bilang aku adalah mahasiswa tertua dalam kampus, belum pernah aku jumpai dan bahkan ada, pelajaran atau mata kuliah yang namanya "matkul pengalaman". Tapi, kalau matkul wirausaha ada di semester ganjil seingatku. Itupun apabila mengikuti seluruh serangkaian materi matkul tersebut baru bisa memiliki pengalaman di bidang mata kuliah wirausaha. Pengalaman yang didapatkan pun nggak semudah membalik telapak tangan. Dosen pengajar hanya akan melepas dengan legawa nilai A, bila ada yang mencoba mempraktekan ilmu tersebut. Tentunya dengan laporan yang yang akurat berisi berupa photo-photo kegiatan wirausaha dalam bentuk makalah. Dan Dosen pengajar tentu dia akan datang dengan sendirinya untuk melakukan sidak tatap muka benar atau tidaknya kegiatan wirausaha tersebut, bahkan nggak segan-segan untuk sharing dan memberikan semangat bagi mahasiswanya yang bersungguh-sungguh mempraktikan. Dalam hal ini, nggak semua mahasiswa bisa melakukannya. Dan itu sudah bisa diprediksi, Nilai B sudah jadi langganan.

Dari itu, aku memiliki pendapat pribadi, yang namanya pengalaman adalah hasil dari eksperimen, kalau belum pernah, ya... belum bisa dibilang pengalaman.

"Tapi temen ku itu loh punya pengalaman tentang ini..."

 iya temen mu, percoyo aku. Tapi kamu sendiri gimana... 

"Ya, aku kan diceritain..." 

 Walah jo, la muk cerito yo sa'ambrek aku. Umpomo'o ta jadikan buku, walah... sa'kontener jo.

"Yo wis, tulisen ae loh cak, sopo eruh dadi penulis, best seller maneh." 

Gundul mu, dadi penulis iku yo ra gampang jo.

"Berarti yo gak susah toh..."

wis...angel iki, angel wis....

"lah iyo, salah ku nang endi sih cak...??"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun