Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Tenggelam di Serial Detektif (Part 2 Selesai)

17 September 2021   09:18 Diperbarui: 17 September 2021   09:34 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

... ... ...  ...  ...  ...   ...   ...   ...

... ... ...  ...  ...  ...   

Dari penyair Khalil Gibran, penulis Mochtar Lubis, hingga karya William Shakespeare. Semua aku pinjam dengan gratis dan bisa ku nikmati siang malam hingga pagi dan sore, tanpa harus menggunakan member card seperti meminjam di perpustakaan.

Dari buku-buku yang ku pinjam itu, hampir semua aku membaca dan mengulangnya hingga dua kali bahkan lebih. Seperti tak terbesit ada rasa bosan untuk setiap kali membacanya.

Oh ya...  Satu lagi...
ketika sedang duduk santai di daun pintu kamar rumah teman ku ini. Tanpa sengaja aku melihat buku yang nggak tebal-tebal amat, lusuh jadul usang berwarna coklat. Di sampulnya aku melihat seseorang berwajah polos memandang pria yang sedang memegang cangklong, berjas dan berdasi. Di bagian bawah aku mencoba meliriknya lebih tajam tertulis tiga kata, "Penelusuran Benang Merah".

Rasa penasaran pun memuncak ketika bola mata ku mengarah keatas sampul buku itu yang tertulis dan ku baca dengan lirih "serlok homs. a setudi in sekarlet". Ku bungkukan badan dan menjangkau buku itu tertulis jelas pengarangnya Sir Arthur Conan Doyle.

Membaca nama pengarangnya, membuatku teringat seorang kekasih bernama komik detektif conan yang telah memutuskan tali kasmaran ketika diriku sedang dimabuk kepayang. Tapi ya sudahlah itu hanya sebuah perumpamaan dan kini diri ku telah move on dari bacaan yang bernama komik.

Ketika ku baca sepintas sinopsisnya, sepertinya sebuah novel yang akan mengantarkan ku memasuki dan menyelami dunia detektif, yang sudah lama ku tinggalkan. Lebih detail, terperinci, dan memiliki alur cerita yang memberikan sensasi dengan gaya bahasa yang khas dari seorang Sir Arthur Conan Doyle.

Dan dari beberapa novel karya Sir Arthur terutama pada seri detektif sherlock holmes yang membuatku terpesona dan meninggalkan ingatan yang sangat kuat adalah karyanya yang berjudul "Sherlock Holmes A Study in Scarlet", atau nama lain yang lebih populer dan di kenal hingga sekarang yaitu "Penelusuran Benang Merah".

Ya.... Walaupun karya-karya lainnya yang tak kalah seru dan menarik seperti, "Empat Pemburu Harta", "Petualangan Sherlock Holmes", "Kembalinya Sherlock Holmes" dan klimaks penyamaran dari sebuah karya Sir Arthur yang mau tak mau aku harus membacanya "Salam Terakhir Sherlock Holmes".

Dari sebuah cerita detektif sherlock holmes itulah aku mulai mendapatkan titik terang betapa Sir Arthur adalah sosok inspiratif bagi Aoyama Gosho hingga ia mengabadikan namanya dalam sebuah karya tulis komik legendaris bernama detektif conan.

Dan pada akhirnya mengantarkan ku pula pada sebuah pemahaman, mungkin Aoyama Gosho tak akan pernah mengendingkan komik detektif conan karena penghargaan dan penghormatannya kepada Sir Arthur Conan Doyle, sehingga ia akan tetap dan selalu hidup dalam sebuah buku komiknya dari jaman ke jaman. Dan membuatku mengerti sebuah arti kata yang begitu mendalam dan selalu hidup dalam benak ku hingga saat ini, "stok dari jawa belum ada yang terbaru, titik".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun