Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli

Kadet Ngopa-ngopi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tenggelam di Serial Detektif (Part 1)

16 September 2021   13:44 Diperbarui: 16 September 2021   13:49 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Ada banyak istilah kosakata baru ketika aku menjajaki buku komik maupun novel seri detektif. Yang sebelumnya aku hanya mengetahui alur cerita keseruan dari peran chinmi yang di karang oleh Takeshi Maekawa dalam komiknya kunfu boy.

Mungkin jika bukan karena alasan “stok dari jawa belum ada yang terbaru” dari seri komik kunfu boy, aku nggak akan pernah tau kosakata baru dalam buku komik serial detektif.

Sebenarnya masih ada tiga komik pilihan waktu itu, kunfu boy, doraemon dan detektif conan. Akan Tetapi aku lebih memilih komik detektif conan dengan alasan komik doraemon walaupun nggak punya tapi aku masih bisa mengikuti dan menyaksikan dari layar kaca yang tayangan setiap minggu pagi.

Dengan alur cerita yang menarik dan ringan dari seri komik detektif conan, membuat ku asyik dan semakin terlena apalagi dengan beraneka ragam kosakata-kosakatanya yang belum pernah aku dapatkan di komik sebelumnya. Bahkan disaat yang sama seorang sahabat menawarkan seri komik yang katanya lebih berbobot dari kasus-kasus pada komik detektif conan yaitu seri komik detektif kindaichi.

Memang benar menurut ku secara pribadi apabila seri komik detektif kindaichi lebih berbobot dari segi pemecahan kasus-kasusnya tetapi tetap saja perbendaharaan kosakatanya nggak jauh berbeda dengan seri komik detektif conan. Yang Artinya sama saja, toh hanya beda alur ceritanya. Dan hal itu membuat ku seperti kehilangan selera baca di seri komik detektif kindaichi. Kemudian kembali ke kiblat bacaan komik detektif conan.

Seolah seperti fans berat seberat satu ton yang sedang di mabuk kepayang dengan alur cerita komik detektif conan, suatu hal pun terulang kembali. Seperti biasa, penyakit lama kambuh dan mulai menggerogoti alam pikir hingga sanggup mematahkan semangat yang menggelora. Bila tak berlebihan dengan kata, boleh ku perumpamakan seperti seorang yang sedang di mabuk kasmaran tiba-tiba terdengar dua kata dari sang kekasih hati "kita putus...".

Demi sebuah alasan, kenapa... Aku pun tak berputus asa untuk mengejar hingga  mampu mengimbangi langkah kakinya dan terus bertanya alasan kenapa dia memutuskan hati yang sedang di mabuk kasmaran ini, dia pun menjawab dengan kata-kata yang pernah aku dengar sebelumnya "stok dari jawa belum ada yang terbaru, titik".

Dan semenjak alasan itu, cerita kisah kasih bacaan komik detektif conan ku terhenti di volume enam puluhan dan aku tak pernah lagi mendapatkan volume-volume terbarunya.

Alasan klasik yang sangat sulit ku terima, dan semenjak itu pula aku berhenti memutuskan membaca komik jenis apa pun dalam kurun waktu yang tak bisa ditentukan, dikarenakan tak ingin lagi terulang kecewa untuk ketiga kalinya.

Di perjalanan pengembaraan ku yang panjang tanpa adanya pendamping berupa serial komik, ku habiskan waktu untuk membaca buku-buku bertema sejarah, sosial budaya, teknologi informasi, bahkan bacaan politik yang tak pernah ada ujung pangkalnya dan sangat membuat ku merasa membosankan. Hingga tiba di suatu perjalanan membaca yang tak bertepi, dan yang paling membuat ku berkesan adalah ketika bertemu dengan sosok seorang teman kuliah yang menawarkan buku-bukunya untuk ku pinjam.

... ... ...  ...  ...  ...   ...   ...   ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun