Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Oi Muchim, Salad Timun Pedas Khas Korea

25 Juli 2022   02:30 Diperbarui: 25 Juli 2022   12:00 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oi Muchim, salad timun pedas khas Korea | foto: HennieOberst—

Selera akan makanan ternyata mengikuti jalannya musim. Saat winter, bahan makanan umumnya lebih berat campurannya. Misalnya, kuah makanan menggunakan susu, krim kocok, atau makanan yang dipanggang dengan lapisan keju.

Berbeda saat summer. Karena cuaca yang panas, makanan yang segar dan ringan menjadi pilihan. Olahan daging, ikan, dan lauk lainnya diracik lebih minimalis. Di Jerman dan negara empat musim lainnya, musim panas identik dengan musim grill. Pelengkap makanannya adalah salad.

Berbagai olahan salad dengan variasi salad dressing banyak disajikan. Salad dressing umumnya dibuat dari campuran cuka balsamik atau jenis cuka lainnya, olive oil, merica, dan garam. Jenis sayuran yang dijadikan salad juga beragam, dari daun-daunan, wortel, jagung manis, hingga timun. 

Tanaman timun di halaman rumah | foto: HennieOberst 
Tanaman timun di halaman rumah | foto: HennieOberst 

Timun dan asal usulnya

Tahun ini kami menanam timun di halaman belakang rumah. Baru kali ini kami mencobanya, dengan membeli tanaman timun muda dari toko tanaman musim semi yang lalu. Timun yang kami pilih adalah buah yang umum dijual di pasaran.

Ada puluhan jenis timun yang dikenal. Jenis yang kami tanam ini permukaannya tidak licin seperti timun yang biasa dijual di Indonesia. Warna kulitnya hijau tua dan pada permukaan kulitnya terdapat duri-duri kecil.

Timun bersaudara erat dengan tanaman labu-labuan dan melon. Beberapa ahli berasumsi timun pertama kali dibudidayakan sekitar 4.000 tahun lalu di India utara, di kaki pegunungan Himalaya. Setelah itu timun mulai dibawa ke Eropa pada zaman Romawi dan Yunani Kuno. 

Pada Abad Pertengahan (abad ke-5 sampai ke-15 M) tanaman timun mulai menyebar secara merata dan dibudidayakan di Eropa, tepatnya di Inggris Raya, ditanam di rumah kaca.

Saat ini ada beberapa negara Eropa yang merupakan penghasil timun terbesar, misalnya Belanda, Belgia, Prancis, Spanyol, Italia, Jerman, dan Yunani. Di Spreewald, tidak jauh dari Berlin, terkenal dengan produk acar timun yang khas.

Oi Muchim

Tanaman timun di halaman belakang rumah yang hanya satu pot ternyata menghasilkan buah timun yang lumayan banyak. Biasanya saya mencampur timun di dalam salad, lalu disiram salad dressing buatan sendiri. Sesederhana itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun