Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Ciptakan Suasana Harmonis Melalui Kombinasi Furnitur Tua dan Modern

4 Juli 2022   07:37 Diperbarui: 4 Juli 2022   17:06 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kombinasi furnitur tua dan modern di ruang makan | foto: Pinterest/Filizity-sfgirlbybay.cim

Meskipun bukan penggemar furnitur tua, saya menyukai juga beberapa barang antik. Di rumah orangtua saya dulu ada beberapa furnitur kuno yang terbuat dari kayu jati.

Seingat saya ada lemari yang bagian atasnya terbuat dari kaca. Ada juga hocker (bangku tanpa sandaran) berbentuk bulat, kami jadikan sebagai tempat untuk meletakkan hiasan maupun pot bunga.

Tidak banyak koleksi furnitur di rumah orangtua kami. Barang yang kami miliki hanya yang penting saja karena ayah kami penyuka konsep minimalis. Lagi pula terlalu banyak barang akan membuat rumah terlihat lebih sempit. 

Setelah berkeluarga, saya dan suami melakukan juga penggabungan mebel kuno dan modern. Beberapa tahun lalu, ketika kami harus mengosongkan rumah papa suami saya setelah beliau meninggal dunia, ada beberapa barang antik yang kami bawa ke rumah. 

Ada satu lemari kayu yang sangat menarik perhatian saya. Bentuknya ramping dan lebarnya lebih kurang satu meter. Menurut suami saya lemari itu dulunya adalah tempat menyimpan senjata untuk berburu. Zaman dulu sepertinya banyak orang yang suka berburu. 

Lemari mungil ini ikut kami bawa, meskipun saya katakan belum tahu akan dialihfungsikan sebagai penyimpanan apa. Sementara ini saya gunakan sebagai lemari buku, tetapi kemungkinan besar akan saya ubah lagi fungsinya.

Furnitur tua jangan dibuang

Barang-barang dari rumah mertua saya sebagian besar kami sumbangkan ke lembaga amal, dan sisanya kami kirim ke tempat pembuangan sampah besar karena tidak semua barang bisa diterima oleh lembaga amal. 

Perabotan tua dan bekas pakai ini dapat digunakan lagi oleh orang lain yang memerlukannya. Di Jerman banyak terdapat lembaga amal yang menjual barang sumbangan dengan harga sangat murah atau menyumbangkan kembali furnitur bekas itu.

Barang antik maupun barang bekas dapat juga dicari di Flohmarkt (pasar loak). Alternatif lain adalah dengan mengambil barang-barang yang dibuang oleh orang lain. Barang-barang yang dibuang ini banyak yang masih sangat bagus dan jika beruntung dapat barang antik yang berharga. (Artikel terkait pernah ditulis oleh Kompasianer Inosensius I. Sigaze di sini)

Mengkombinasikan furnitur tua dan desain modern akan menciptakan suasana yang lebih hidup dengan beragam karakter pada ruangan. Di samping itu furnitur antik umumnya terbuat dari kayu yang cukup bagus dan kuat sehingga bisa digunakan dalam waktu yang cukup lama serta ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun