Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepasang Sepatu Merah Marun

4 November 2021   07:50 Diperbarui: 10 November 2021   02:52 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepasang sepatu merah marun | ilustrasi dari Pinterest/glaminati.com—

Kendra sudah mencari ke seluruh sudut rumah.  Dia hafal betul tiap jengkal rumah bertingkat tiga ini. Sejak kecil dia tinggal di sini.

Rumah ini milik orang tua Kendra. Sebagai anak tunggal, Kendra boleh menempati dan merawat rumah ini. Lantaran terlalu besar untuk ditinggali sendirian, Kendra menyewakan tiga kamar tidur lainnya kepada karyawan dan mahasiswa yang ada di kotanya.

Lucille dan Andre, dua orang peneliti muda dari Prancis yang bekerja di Max Planck Institut. Ethan, mahasiswa Teknik Informatika tahun ketiga dari Israel. 

Kendra mengenal Ethan pada pesta Halloween tahun lalu di salah satu asrama mahasiswa. Sedangkan Kendra masih di tahun kedua jurusan Manajemen Lingkungan.

Orang tua Kendra, setelah memasuki masa pensiun, memutuskan pindah. Tinggal di desa, di rumah kecil di sekitar perkebunan anggur.

***

Di luar terdengar pintu mobil ditutup. Hari Rabu di waktu yang sama seperti ini Martina datang untuk membersihkan rumah. Seminggu sekali wanita usia 50-an itu bekerja selama empat jam membersihkan seluruh ruangan rumah, kecuali kamar tidur. 

Martina hanya mengisi waktu luangnya bekerja menjadi tenaga pembersih di rumah Kendra. Sebetulnya dia karyawan di perusahaan jasa cleaning service di kantor-kantor, termasuk kantor tempat mamanya Kendra bekerja.

Karena kenal baik dengan Bu Emilie, mama Kendra, Martina bersedia menyediakan waktunya seminggu sekali membersihkan rumah yang sekarang ditempati Kendra. Lagi pula pekerjaannya tidak banyak, rumah itu selalu terlihat rapi. 

Kendra keluar dari kamarnya, menyapa Martina. Dia berpikir untuk bertanya pada Martina mengenai sepatu merah marun yang hilang. Mungkin saja Martina tahu.

 Bukankah Martina sangat teliti saat bekerja. Sarung bantal sofa yang belum diganti juga dia tahu, dan akan mengingatkan Kendra untuk menggantinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun