Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepasang Sepatu Merah Marun

4 November 2021   07:50 Diperbarui: 10 November 2021   02:52 565
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepasang sepatu merah marun | ilustrasi dari Pinterest/glaminati.com—

Sudah lima hari ini Kendra terlihat uring-uringan. Ethan, teman serumahnya yang biasa diajaknya bergurau hanya disapa seadanya. 

"Hey, putri tidur. Kamu kenapa sih?" Ethan berkata sambil berjalan keluar menuju mobilnya.

Kendra bukannya membalas sapaan sahabatnya, malah cemberut masuk ke kamarnya.

Putri tidur, cuma Ethan yang menjulukinya begitu. Kendra memang suka tidur, bahkan kalau akhir minggu atau hari libur, Kendra baru memulai harinya sekitar pukul sepuluh.

Kendra kesal karena sepasang sepatu merah marun kesayangannya tidak ditemukan di rak sepatu. Itu sepatu yang dibelinya di toko barang vintage saat liburan mengunjungi tantenya di Italia. Sepatu high heels dengan kualitas baik yang masih terlihat seperti baru dan sangat nyaman dipakai. 

Mestinya akhir minggu ini Kendra mengenakan sepatu merah marun pada perayaan pertunangan Monique, sahabatnya. Warna yang persis dengan gaun yang akan dipakainya nanti. Susah payah dia mencari gaun yang pas dengan warna sepatu.

Persiapan semua sudah matang, tetapi kenapa sekarang sepatunya hilang tidak berbekas. 

Tidak mungkin ada yang mengambilnya.

Hanya Kendra dan Lucille yang mungkin menggunakan high heels. Kendra tahu pasti ukuran kaki Lucille 2 nomor di atasnya. Lagipula Lucille tidak pernah menggunakan high heels.

Lucille, seorang peneliti bidang kimia yang berpenampilan tomboi. Cuma sepatu kets yang berjajar di rak sepatu warna hitam miliknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun