Setelah makanan matang, saya pisahkan menjadi 3 porsi. Seporsi disantap pada hari yang sama, sedangkan dua porsi lainnya dimasukkan dalam freezer, untuk dimakan pada hari lain.
Kadang-kadang hanya bumbunya saja yang siapkan lebih banyak. Bumbu ini saya bekukan juga, dan sewaktu-waktu bisa saya gunakan untuk memasak bahan lain seperti telur, atau bahan lainnya.Â
Bakso sapi juga salah satu yang menjadi pilihan untuk dibekukan. Membuat bakso memang terlihat gampang, tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama, terutama bagi saya yang malas masak. Trik ini sungguh membantu. Kapan saja saya bisa menyiapkan semangkuk mie bakso untuk anak saya dalam waktu singkat.
Selain bakso, perkedel kentang salah satu kuliner tanah air yang sangat digemari anak dan suami saya. Biasanya saya membuat perkedel sebanyak 1 kg kentang (iya, banyak banget untuk ukuran keluarga kecil seperti kami).
Perkedel saya olah hingga proses akhir, digoreng dengan balutan kocokan telur. Hasil ini saya pisahkan dalam beberapa wadah, kemudian dibekukan. Sengaja saya bagi beberapa porsi untuk menghindari perkedel saling menempel dan merusak bentuknya.Â
Proses pembekuan seperti ini sangat praktis. Kapan saya dibutuhkan bisa dikeluarkan dari lemari pendingin, kemudian dipanaskan. Kegiatan di dapur akan lebih singkat.
Memasak memang bukan hobi saya dari dulu, tetapi saya menikmati prosesnya, dari persiapan bumbu hingga makanan matang.
Di samping itu, saya ingin keluarga di rumah dapat menikmati berbagai variasi masakan. Anak dan suami saya akhirnya mencintai cita rasa nusantara, cocok dengan selera saya.
Salam kuliner nusantara.Â
-------