Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Jewellery Design", Menyajikan Keindahan Hasil Olahan Rasa Bahagia

28 Mei 2021   05:23 Diperbarui: 29 Mei 2021   19:24 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Perhiasan sudah dikenal berabad-abad yang lalu. Pada mulanya perhiasan tertentu dipakai untuk mengekspresikan sebuah ritual atau makna khusus pemiliknya. Material yang digunakan tentu lebih sederhana dan alami, seperti kayu, daun, dan tanduk hewan.

Lama kelamaan, perhiasan berkembang menjadi simbol status sosial. Kemajuan teknologi mendorong berkembangnya metode pembuatan perhiasan. 

Bahan baku yang digunakan juga semakin bervariasi, dari emas, perak, hingga berbagai batu permata. Secara tidak langsung, hal ini menggolongkan tingkat kelas sosial di masyarakat.

Pada abad terakhir ini semakin banyak perhiasan yang dibuat dari bahan yang harganya lebih rendah. Ini merupakan awal dari perhiasan fesyen. Perhiasan yang dibuat sama indahnya, tetapi dengan harga yang terjangkau semua kalangan masyarakat. 

Saya termasuk orang yang gemar mengenakan perhiasan. Biasanya saya kenakan jika akan pergi ke luar rumah, tetapi sering juga lupa jika terburu-buru.

Detail dari perhiasan yang merupakan hasil pekerjaan tangan ini selalu menarik hati. Mungkin karena ketertarikan itu, saya memutuskan untuk mempelajari bagaimana membentuk satu perhiasan.

Kesempatan itu saya dapatkan ketika tinggal di Shanghai. Kebetulan juga waktu luang yang saya miliki relatif lebih banyak. 

Saat itu saya memutuskan untuk tidak melanjutkan kelas bahasa Mandarin, karena sekolah bahasa yang saya ikuti pindah lokasi dan jaraknya cukup jauh dari rumah.

Saya memanfaatkan waktu senggang belajar bahasa ini selama anak saya berada di sekolah. Siang hari sebelum dia kembali dari sekolah, saya mesti sudah berada di rumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun