Masalah kulit umumnya muncul saat memasuki masa remaja. Meskipun waktunya berbeda pada tiap individu, pubertas biasanya dimulai pada usia 11 tahun. Pada fase ini hormon androgen mulai berperan.
Perubahan hormonal ini menyebabkan produksi lemak dan sebum yang berlebihan. Wajah terlihat mengkilap, terutama di zona-T. Kelebihan lemak dan sebum akan menyebabkan tersumbatnya pori-pori, yang dapat menimbulkan komedo dan jerawat.Â
Remaja juga memiliki masalah lainnya, kesibukan belajar, orangtua yang kadang tidak sependapat, dan suasana hati yang tidak menentu karena mulai tertarik dengan seseorang. Masa puber yang mendebarkan sekaligus mengasyikkan.Â
Mereka melewati fase penemuan jati diri, termasuk mengalami rasa tidak aman dan keraguan diri. Penampilan fisik, seperti kulit wajah yang tampak tidak terawat terkadang bisa membuat mereka resah, malu, dan rendah diri. Gara-gara satu jerawat bisa merusak suasana hati.Â
Kulit wajah yang kotor dapat disebabkan dari kebiasaan menyentuh wajah, rambut panjang dan poni yang sering menutupi wajah, dan debu yang menempel.
Pola makan juga harus diperhatikan. Kurangi kebiasaan mengonsumsi cemilan yang manis, karena gula dapat meningkatkan produksi sebum di kulit.
Sebaiknya perawatan kulit dimulai saat memasuki usia remaja, khususnya yang memiliki jenis kulit yang sensitif. Lazimnya, masalah kulit akan hilang pada akhir masa pubertas. Namun, ada sebagian orang yang masih rentan dengan masalah kulit hingga dewasa.Â
Penggunaan skincare
Perawatan kulit sudah dikenal sejak adanya manusia. Dari penemuan di gua pada Zaman Batu, diketahui bahwa pada masa lalu bahan-bahan alami seperti minyak dan berbagai esens yang digunakan untuk perawatan kulit.
Saya memulai perawatan kulit saat kelas 7. Ibu saya yang menyarankan sekaligus membelikan produk skincare dasar untuk wajah dan tubuh. Sekarang, hal ini saya teruskan pada anak saya.Â
