Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Frauenhaus, Rumah Perlindungan Wanita sebagai Jalan Keluar dari KDRT

10 Maret 2021   00:09 Diperbarui: 10 Maret 2021   14:57 1381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: www.eventyas.com)

Frauenhaus merupakan tempat perlindungan yang disediakan bagi wanita korban kekerasan rumah tangga. Penampungan ini menjadi hunian sementara mereka, dari berbagai usia dan status sosial.

Pada masa lalu, wanita-wanita yang melarikan diri dari kekerasan rumah tangga ditampung oleh biara-biara di Eropa. Begitu juga di negara lain, seperti Jepang, yang dikenal dengan sebutan Kakekomi-dera (refuge temple).

Rumah perlindungan wanita yang modern pertama kali didirikan pada tahun 1964 di Pasadena, California. Women's Shelter ini dibangun oleh kelompok Alcoholics Anonymous untuk memberikan perlindungan bagi anggota keluarga pecandu alkohol.

Pada tahun 1976 didirikan Frauenhaus pertama di Jerman, tepatnya di distrik Grunewald di Berlin. Rumah Wanita yang dibuat dan diprakarsai oleh perempuan yang berasal dari Neuen Frauenbewegung (Gerakan Perempuan Baru) ini dijadikan tempat hunian bagi wanita yang mengalami kekerasan, pelecehan, dan ancaman dalam rumah tangga. Hingga awal tahun 1970-an, kasus kekerasaan dalam rumah tangga bukanlah hal yang biasa dibahas di depan publik. 

Saat ini ada sekitar 350 rumah wanita yang tersebar di berbagai kota di Jerman. Jumlah ini dianggap masih belum cukup untuk menampung kaum perempuan yang teraniaya dan membutuhkan perlindungan.  

Sebanyak 68 persen penghuninya adalah warga Jerman yang merupakan pendatang di negeri ini. 

Sebagian penghuni Frauenhaus sudah menyiapkan keperluan penting mereka, misalnya dokumen penting, dan keperluan sekolah anak, jika mereka melarikan diri bersama anak mereka. Tetapi ada juga yang tidak membawa apa-apa, kecuali baju yang melekat di badan. 

Di tempat ini mereka dapat tinggal sementara, durasinya dalam hitungan hari, bulan, bahkan tahun. Mereka mendapat kamar tidur, sedangkan kamar mandi dan dapur adalah ruangan bersama yang bisa digunakan secara bergantian. 

Mereka akan dibantu oleh petugas dari Sozialpdagogische Familienhilfe (bantuan pendidikan sosial keluarga) untuk menyelesaikan hal-hal penting, seperti urusan pindah sekolah anak, mengajukan "alleinige Aufenthaltsbestimmungsrecht" yaitu hak satu-satunya pihak orang tua untuk menentukan tempat tinggal anak, dan mengajukan permohonan tunjangan pengangguran (Hartz IV) bagi yang tidak memiliki pekerjaan.

Dari rumah perlindungan wanita ini nantinya mereka akan dibantu untuk mencari tempat tinggal sendiri, untuk selanjutnya dapat menjalani kehidupan secara mandiri. 

-------

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun