Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sampah Plastik di Lautan Indonesia Diolah Menjadi Ransel di Jerman

5 Maret 2021   20:51 Diperbarui: 6 Maret 2021   19:29 1996
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sampah plastik di pantai | foto: kompas.com

Plastik-plastik yang terkumpul ini kemudian disortir sesuai dengan golongannya. Jenis PET* (Polietilena tereftalat), sebagai bahan baku yang digunakan untuk membuat tas, dibersihkan dan diolah menjadi pelet. Sisa plastik jenis lain akan diteruskan ke pelanggan di bidang pasokan energi daur ulang.

Langkah ini untuk memastikan semua jenis plastik diproses dengan baik, dan tidak kembali lagi ke tempat pembuangan sampah dan mengotori lingkungan.

Produk tas dari bahan sampah plastik - foto: faz.net/FrankRoeth
Produk tas dari bahan sampah plastik - foto: faz.net/FrankRoeth
Proses pembuatan tas tidak dilakukan di Indonesia, tetapi di satu pabrik di Cina, karena masih minimnya infrastruktur di Indonesia yang diperlukan untuk proses produksi barang ini. Perusahaan startup Gotbag juga menyeleksi dengan baik perusahaan yang diajak bekerjasama, karena tidak ingin membuat limbah pabrik yang mengotori lingkungan. 

Langkah yang dilakukan Benjamin dan Ramon ini paling tidak telah mengurangi dan selanjutnya menghentikan pencemaran laut. Diharapkan tindakan ini diikuti negara lain, serta berkelanjutan, untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan melestarikan lingkungan. 

Saat ini selain ransel, mereka juga membuat barang lain berupa dompet, tas untuk laptop, dan sampul untuk paspor. Sejalan dengan filosofi perusahaan, membuat dunia menjadi lebih baik, pewarnaan produk daur ulang yang dibuat juga menggunakan bahan yang ramah lingkungan.

Startup dari Mainz ini dengan usahanya berusaha untuk membersihkan dan mengurangi pencemaran wilayah perairan, khususnya di Indonesia. Produk tas ini adalah yang pertama di dunia, yang hampir seluruhnya dibuat dari sampah plastik dari laut.

Catatan,

PET* (Polietilena tereftalat), adalah suatu resin polimer plastik termoplast dari kelompok poliester. PET banyak diproduksi dalam industri kimia dan digunakan dalam serat sintetis, botol minuman, dan wadah makanan. (Wikipedia.org)

-------

Hennie Triana Oberst

De, 05.03.2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun